Kompetensi Inklusi: Guru harus memiliki pemahaman tentang pendidikan inklusif dan kemampuan untuk mengajar siswa dengan kebutuhan khusus. Mereka harus dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana semua siswa merasa diterima dan didukung, dan mampu menggunakan strategi pengajaran yang sesuai untuk memfasilitasi pembelajaran siswa dengan kebutuhan khusus.
Kompetensi Literasi Digital: Di era digital saat ini, guru perlu memiliki kompetensi dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk tujuan pendidikan. Mereka harus dapat menggunakan perangkat lunak, aplikasi, dan alat teknologi lainnya secara efektif dalam pengajaran dan pembelajaran. Guru juga perlu mengajarkan siswa tentang literasi digital dan etika penggunaan teknologi.
Kompetensi Evaluasi dan Penilaian: Guru harus memiliki kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan evaluasi dan penilaian yang efektif. Mereka harus mampu menggunakan berbagai alat dan teknik evaluasi, menginterpretasikan hasil penilaian, dan memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa. Guru juga harus dapat menggunakan data penilaian untuk menginformasikan perencanaan pembelajaran dan pengambilan keputusan.
Kompetensi Komunikasi Antarbudaya: Guru perlu memiliki pemahaman tentang keanekaragaman budaya dan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan siswa dari latar belakang budaya yang berbeda. Mereka harus dapat menghormati dan menghargai keberagaman budaya dalam kelas, serta membangun hubungan yang baik dengan siswa dari berbagai latar belakang budaya.
Kompetensi Kolaborasi dengan Orang Tua dan Masyarakat: Guru harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan orang tua siswa, anggota masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Mereka harus dapat melibatkan orang tua dalam proses pendidikan, berbagi informasi tentang perkembangan siswa, dan bekerja sama untuk meningkatkan pembelajaran dan kesejahteraan siswa.
Kompetensi Pengembangan Profesional: Guru perlu memiliki kesadaran akan pentingnya pengembangan profesional berkelanjutan. Mereka harus memiliki motivasi untuk terus belajar dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka melalui pelatihan, bacaan, seminar, dan kolaborasi dengan sesama guru. Guru juga harus mampu merefleksikan praktik mengajar mereka dan melakukan perbaikan berkelanjutan.
Kompetensi-kompetensi tambahan ini membantu guru dalam menghadapi tantangan yang berkaitan dengan keberagaman siswa, teknologi, kolaborasi dengan pemangku kepentingan, serta perkembangan profesional. Guru yang memiliki kompetensi ini akan siap menghadapi lingkungan pendidikan yang semakin dinamis dan memastikan pengalaman pembelajaran yang optimal bagi siswa.
Â
Â
Guru di Indonesia menghadapi berbagai kondisi dan tantangan dalam praktik mengajar mereka. Berikut beberapa keadaan guru di Indonesia yang sering kali perlu di suarakan:
Kondisi Profesional: Guru dihadapkan pada beban kerja yang tinggi, tuntutan administratif yang berat, dan kurangnya waktu untuk pengembangan profesional. Mereka juga sering kali menghadapi keterbatasan sumber daya dan fasilitas yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran.