Pemerintah Amerika Serikat juga membuat kebijakan kenaikan tarif impor untuk mobil listrik buatan Cina menjadi lebih tinggi.
Tarif kendaraan Listrik dari China akan meningkat dari 25% menjadi 100% mulai tanggal 27 September 2024, ditambah lagi Amerika Serikat juga menaikan pajak import sel surya yang naik dua kali lipat dan tarif impor baja serta aluminium yang naik menjadi tiga kali lipat.
Tidak hanya itu, selain pungutan yang dilaporkan sebelumnya kendaraan listrik, AS juga akan menaikkan pungutan atas derek pelabuhan dan peralatan medis buatan Tiongkok.
Perubahan ini diperkirakan akan berdampak pada kinerja impor AS tahunan sekitar $18 miliar.
Tantangan global yang ditimbulkan oleh kebijakan baru pemerintah AS terhadap Tiongkok, khususnya yang berkaitan dengan tarif impor yang ketat, mencerminkan dinamika geopolitik yang semakin kompleks.
Tujuan menaikkan bea masuk barang-barang seperti kendaraan listrik dan peralatan medis adalah untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan tidak sehat.Namun, tindakan tersebut dapat meningkatkan ketegangan antara kedua negara dan mengganggu rantai pasokan global.
Perang Dagang buka Peluang Pertumbuhan bagi Negara-Negara ASEAN
 Perang dagang Amerika-Tiongkok sejak tahun 2008 telah menciptakan peluang strategis untuk memperluas pasar ekonomi negara-negara ASEAN.
Dampak perang ini telah mengubah rantai pasokan global, khususnya di negara-negara Asia Tenggara dan ASEAN.
Perang juga memaksa perusahaan untuk mendiversifikasi produksinya dan pindah ke luar Tiongkok dan Amerika Serikat.