Ini di buktikan dengan Studi yang dilakukan oleh McKinsey, lembaga konsultan manajemen terkemuka, menganalisis 186 negara menunjukkan bahwa China adalah tempat ekspor terbesar bagi 33 negara dan tempat impor terbesar bagi 65 negara.
 China menjadi anggota WTO pada 11 Desember 2001 setelah melalui proses negosiasi yang panjang dan rumit sehingga menyebabkan diperlukannya perubahan yang signifikan pada sektor ekonomi China.
Keanggotaan China di WTO telah memberikan dampak ekonomi pada sektor pekerja yang signifikan pada negara-negara lain terutama Amerika Serikat, ini sering disebut sebagai "China shock".
Dengan bergabungnya China di WTO memberikan ancaman baru bagi ekonomi Amerika Serikat, karena China mampu menawarkan jasa produksi barang yang jauh lebih murah, Ini menyebabkan pemindahan lokasi produksi Perusahaan-perusahaan  Amerika Serikat kondisi ini menyebabkan hilangnya lapangan pekerjaan bagi pekerja lokal di Amerika Serikat.
Bukan hanya itu,rendahnya harga barang produksi yang disebabkan minimnya upah dapat menyebabkan negara-negara lain ketergantungan barang hasil produksi China terutama negara-negara yang menjadi konsumen Amerika Serikat.
Ini di buktikan dengan Studi yang dilakukan oleh McKinsey, lembaga konsultan manajemen terkemuka, menganalisis 186 negara menunjukkan bahwa China adalah tempat ekspor terbesar bagi 33 negara dan tempat impor terbesar bagi 65 negara).
Implikasi Ekonomi untuk Impor dan Rantai Pasokan Global
 Babak baru perang dingin antara Amerika Serikat dan china, dengan kedua negara yang saling menekan melalui kebijakan.Â
Dari Pemerintahan Biden yang mengumumkan tarif baru yang ketat terhadap impor Tiongkok senilai $18 miliar.Â
Gedung Putih mengatakan kenaikan tarif diperlukan untuk melindungi industri Amerika dari persaingan tidak sehat.