Mohon tunggu...
Jamur Pena
Jamur Pena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Media hiburan berwawasan, agar bisa kenal lebih dekat bisa follow akun instagram @putranug__ .

Selanjutnya

Tutup

Roman

Cerpen: Pertama dan Terakhir

25 Juli 2024   08:45 Diperbarui: 4 Agustus 2024   18:05 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alunan ombak menari-nari di pinggir pantai ditambah indahnya langit senja agak kemerah-merahan karena menahan malu diperhatikan oleh setiap orang yang duduk bersinggah dan memerhatikan keindahannya.

Di pantai itu terlihat seorang pemuda sedang duduk memperhatikan sekitar sambil meminum kopi lattenya. Sudah 2 kali ia gagal cinta, cinta pertamanya adalah temannya saat sekolah dasar. Namanya sarah, ia mengaguminya karena menurutnya dialah sosok yang paling sempurna dalam hal akademis. Sialnya saja pada saat dia ingin mengungkapkan perasaannya dikabarkan pujaan hatinya saat itu telah pindah rumah dan tak ada satu pun kontak yang bisa dikabari --cinta pertamanya hanyalah cinta monyet anak-anak SD.

Cinta keduanya bermula pada waktu kuliah diperantauan kota Pelajar Jogja, ia baru move on dari cinta monyetnya itu, karena perasaan yang masih menggantung antara diterima atau tidaknya. Haha,, kalo dterima toh juga masih cinta monyet belum ke fase serius, andaikan memang ingin serius umurnya masih sangat jauh untuk dikatakan dewasa.

Cinta keduanya bernama syiffa, mereka memulai hubungan di semester ketiga saat menjadi panitia seminar dari organisasi kampus. Mereka berdua jatuh hati karena memiliki chemistry hingga beban yang ditanggungkan kepada mereka saat seminar sangat totalitas dan memuaskan, mereka berdua kala itu menjadi MC di sebuah seminar.

Sialnya pada saat wisuda orang tua kekasihnya menolak lamaran yang dia sampaikan. Pikirannya mulai kalang kabut, tulang-tulangnya serasa rontok, jantungnya seperti berhenti berdetak lalu memompa tubuhunya dengan sanagt kecang. Apalah daya dari dua insan yang mencintai ketoka dihadapi oleh orang tua yang tak merestui.

Nama pemuda itu adalah Raka, ia memutuskan pergi ke pantai untuk menenangkan pikiran sejenak karena nanti malam ia akan mengisi bedah buku yang ia tulis sendiri berjudul "Antara Lembah Aksara dan Askara". Dia sudah menulis beberapa buku dengan bahasa yang indah dan tak terlalu dipaksa tapi para pembaca paham apa yang dimaksud pengarang. Bukunya kebanyakan best seller hingga sampai saat ini ia akan menekuni profesi kepenulisannya.

Malam tiba

Ia mengisi acara di sebuah mall dekat dengan pantai, ia menjelaskan dengan lugas gagasan dari bukunya. Dari huruf per huruf, kata ta per kata membuat para audiens terhipnotis dengan tutur katanya, indah dan tegas.

Sampai pada sesi diskusi selesai, lanjut pada sesi tanda tangan buku dan foto bersama. Mungkin cintanya kandas tapi karirnya sekarang melesat hingga ke langit atas.

"Raka"

Ia langsung berbalik reflek penasaran siapa yang memanggil. Tiba-tiba bahunya ditepuk dari belakang.

"Heyy, ini aku Dahlan"

Aku kaget ternyata pak Dahlan mengikuti acara bedah buku juga. Raka diajak ngopi oleh pak dahlan di caffe mall dan berbincang-bincang hangat.

"Aku punya sahabat, katanya ia ingin dicarikan menantu yang pas untuk menjadi pasangan putrinya dan aku merasa kaulah yang cocok, coba besok kamu datangi alamat ini, umurmu dan karirmu sudah juga sudah matang jadi tidak masalah jika kau melanjutkan fase hidupmu ke jenjang selanjutnya". Ucap pak Dahlan

Dirinya seperti tersengat dan tiba-tiba kaku, ia mulai bertarung dengan pikirannya sendiri seakan hatinya berkata "Bisakah aku melanjutkan hidup baru?". Tapi karena tidak enak ia terima alamatnya dan berbincang seperti biasa.

Beberapa hari ia memikirkan untuk berangkat ke rumah yang diceritakan pak Dahlan, trauma masa launya masih terus menghantui hingga tak percaya dirinya akan diterima baik oleh sang calon. Sampai ia dikirim pesan oleh pak Dahlan dengan sebuah ancaman

"Keluarga sahabatku sudah menunggu kehadiranmu, jika kamu tidak mendengarkanku dan menemuinya kamu pasti akan menyesal seumur hidupmu".

Menyesal? Yang ia pikir hanya trauma masa lalu harusnya yang ia sesali tapi kenapa aku hatiku berkata lain? Batinnya seperti memaksa untuk mengikuti saran pak Dahlan.

Raka bergegas berangkat ke rumah yang dituju menggunakan motornya, rumahnya lumayan jauh sekitar 45km jarak yang ditempuh kemungkinan akan memakan waku kurang lebih satu setengah jam.

Sebenarnya dengan karir yang ia tempuh saat ini bisa aja ia membeli sebuah rumah dan mobil tapi menurutnya itu tidak terlalu penting dan membuang uangnya karena ia hidup hanya sendiri sebagai anak tunggal, kedua orang tuanya meninggal saat ia kuliah semester kedua.

Raka memasuki sebuah komplek agak dekat dengan pertengahan kota, meskipun dipertengan kota rumah di komplek tersebut terlihat sederhana namu elegan, tfiak seperti komplek pada umumya.

Kode alamatnya "Blok C No. 4". Ia memastikan alamat rumah yang dituju.

Jantungnya berdetak kencang, kakinya tiba-tiba lemas butuh tenaga lebih untuk melangkah dan menekan bel rumah.
Sampai pada saat ada seseorang yang membuka pintu rumah ternyata anak kecil kemungkinan kelas dua SD.

Tiba-tiba dari belakang ada yang mengikutinya sosok yang cantik jelita. Ya,, bidadari ada dihadapannya, wanita itu pun menatap dirinya dan berkata.

" kak Raka?"

Raka kaget penuh pertanyaan, padahal baru bertemu tapi tiba-tiba bisa mengenal dirinya. Melihat dirinya yang kaget wanita itu mengatakan.

"Kok lupa sih,, kan kemarin aku ikut seminar kak Raka dan minta tanda tangan". Sambil tersenyum menahan tawa

Raka pun dipersilahkan masuk lalu wanita itu memanggil ayahnya karena kedatangan tamu. Ia disambut dengan hangat oleh sang tuan rumah dan berbincang-bincang biasa hingga pada sesi Raka menjelaskan alasannya kemari.

Keluarga tuan rumah meminta persetujuan anak putrinya. Putrinya mengangguk pelan karena memang sang putri telah mengagumi sosok Raka yang sudah menggeluti bidang kepenulisan hingga sukses.

Saat perkenalan ternyata sang putri tersebut bernama sarah. Ehhh,, Raka kaget ia memastikan Sarah yang ia kenal dan Sarah yang ia lamar. Ternyata benar Sarah yang ia kagumi dahulu sudah menjadi sosok bidadari surga. Perbubahan wajah ketika masih bocah dan sudah menjadi dewasa memang beda drastis ternyata.

Sarah yang tau dia satu bangku SD ikut kaget karena Raka tidak terlalu aktif disekolahnya dulu dan tidak terlalu pendiam jadi berada dipertengahan. Biasanya orang-orang diposisi seperti Raka tidak terlalu terkenal dan diperhatikan oleh orang-orang sekitar, tidak dikenal oleh Sarah  juga karena tidak satu kelas tapi kelasnya bersebelahan hingga tiap hari Raka bisa melihatnya.

Namun Sarah mengoleksi karya-karya tulis milik Raka yang bukunya sudah ditanda tangani olehnya, ia tak sadar sudah menandatangani setiap buku Sarah. Sarah kagum karena karya-karyanya seperti magnet cinta, tulisannya bak lautan makna yang membuat hidupnya berubah total.

Lamaran pun diterima dan seminggu kemudian dilanjut dengan sesi pernikahan keduanya. Raka yang mengagumi Sarah pada masa SD sebagai cinta pertamanya dan Sarah yang mengagumi Raka karena karyanya menuntunnya menjadi insan yang lebih baik. Keduanya bersatu menjadi insan yang saling mengagumi.

Kini usai sudah segala penantian panjangku
Setelah temukan dirimu duhai kekasihku
Hanya dihatimu akan kulabuhkan hidupku
Karna kaulah cinta terakhirku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun