Mohon tunggu...
Sosbud

Tanggung Jawab Intelektual

31 Desember 2018   23:43 Diperbarui: 31 Desember 2018   23:51 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Putra Irianto Sanjaya Dirga  dari GB 12 fakultas farmasi universitas hasanuddi, pada artikel kali ini saya akan membahas tentang  Tanggungjawab kaum intelektual, mengapa perlu menjadi kaum intelektual, hal- hal apa saja yang perlu seseorang yang berintelektual dan saya akan membahas tentang wajah organisasi kemafar-uh serta yang pernah menjabat sebagai presiden BEM di kemafar dan juga ukm (unit kegiatan mahasswa) yang terdapat pada BEM KEMAFAR-UH.

TANGGUNGJAWAB KAUM INTELEKTUAL

PEMATERI : Boby Sugara, S.Si.,Apt

Pengertian Tanggungjawab sendiri merupakan konsekuensi dari apa yang telah kita pilih dengan sadar. Siapakah yang disebut kaum intelktual, bagaimana untuk menjadi kaum intelektual, hal apa yangm mendasari orang tersebut dikatakan sebagai kaum intelektual, serta bagaimana caranya menjadi seseorang berintelektual ?

Kaum intelektual merupakaan kaum yang berpikir dengan menggunakan akal pikiran dan juga memiliki ilmu pengetahuan yang lebih dari masyarakat, seseorang juga dapat dikatakan sebagai kaum intelektual jika dapat berpikir dengan menggunakan akal pikirannya tanpa harus melalui proses pendidikan (otodidak). seorang intelektual dengan status istimewanya berkewajiban memajukan kebebasan, keadilan, kemanusiaan, dan perdamaian. Kata Chomsky, kaum intelektual tidak sekedar bertugas menyingkap kebohongan penguasa, tetapi juga menjelaskan sejauh apa kita terlibat dalam kejahatan itu dan bagaimana menghentikannya.

Adapun tanggungjawab seseorang merupakan sebuah bentuk dan sifat yang wajib dan harus dilakukan oleh seseorang, tanggungjawab dapat  membuat seseorang dapat menanggung segala apa yang telah dia perbuat, tanggungjawab ada beberapa  macam diantaranya yaitu :

1. tanggungjawab kepada tuhan

2. tangggungjawab terhadap diri sendiri

3. Tanggungjawab terhadap keluarga

4. tanggungjawab terhadapatmasyarakat

Kita sebagai mahasiswa adalah salah satu kaum intelektual dimana kita perlu mengabdikan diri kita pada masyarakat karena kita merukapan penghubung antara pemerintah dengan masyarakat hal ini kemudian melahirkan salah satu peran mahasiswa yaitu penggerak moral dan juga sebagai agen pembaharu atau agen perubahan.

1. pemerintah memberikan kebijakan

2. mahasiswa bertanggungjawab serta penghubung antara kebijakan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat

3. masyarakat sebagai penerima kebijakan

Mahasiswa wajib melakukan pengabdian masyarakat seperti yg tertera pada tri darma pada point ketiga yaitu "pengabdian masyarakat". Tetapi, tri darma ini memiliki kelemahan tersendiri yaitu mahasiswa akan terbengkalai dikarenakan dosen yang sibuk dalam penelitian yang dilakukannya. Mahasiswa yang mahasiswa dapat dikatakan sebagaia kaum intelektual ketika mahasiswa tersebut mampu menggunakan akal pikirannya dengan baik, tetapi jika seorang mahasiswa belum mampu menggunakan  akal pikirannya dengan baik dan benar maka mahasiswa tersebut belum dapat dikatakn sebagai seseorang yang berintelektual.

Dalam isi tri darma yang menjelaskan beberapa point diantaranya yaitu :

1. pendidikan dan pengajaran

Bangsa Indonesia ini membutuhkan kaum intelektual, yang kelak bisa membangun bangsa ini menjadi lebih maju lagi. Dan salah satu kaum intelektual yang jumlahnya semakin bertambah banyak adalah mahasiswa. Nah, untuk mencetak generasi intelektual yang berbudi luhur serta memiliki sudut pandang yang baik terhadap dunia, maka perguruan tinggi membutuhkan sistem pendidikan yang baik dan berkualitas sehingga kedepannya dapat memajukan nama bangsa ini ke arah yang lebih baik lagi.

Sistem pendidikan yang baik dan komprehensif di perguruan tinggi tentunya tidak hanya sekedar transfer ilmu dari dosen ke mahasiswa. tetapi peran mendidik pun tetap harus menjadi tanggung jawab dosen sebagai tenaga pendidik di perguruan tinggi tersebut. Jadi amatlah tidak benar, jika ada dosen yang lebih mengutamakan kepentingannya dibandingkan kepentingan para mahasiswanya, sehingga inilah menjadi salah satu alasan bahwa adanya kelemahan pada tri darma perguruan tinggi.

Undang-undang tentang pendidikan perguruan tinggi menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengambil peran dalam proses pengembanagan dalam bidangnya.

2. penelitian dan pengembangan

Penelitian dan pengembangan di perguruan tinggi sangat penting dalam pengembangan sebuah perguruan tinggi, dari penelitian dan pemgembangan mahasiswa serta peneliti dapat membuat teknologi serta inovasi terbaharu yang memiliki potensi besar dalam memajukan kesejahteraan di Indonesia, penelitian dan pengembangan dan juga sebagai wadah bagi seseorang yang memiliki berbagai inovasi-inovasi. Selain sebagai sebuah wadah atau sistem pendidikan, perguruan tinggi pun memiliki kewajiban untuk melakukan penelitian dan pengembangan. Terkait ilmu-ilmu yang diampu di perguruan tinggi tersebut. Sehingga peran perguruan tinggi tidak hanya men-transfer ilmu yang sudah tersedia saja, namun perlu mengembangkannya lagi melalui berbagai kegiatan penelitian.

Kewajiban meneliti di perguruan tinggi tidak hanya ditujukan kepada mahasiswanya saja, tapi para dosennya pun memiliki kewajiban yang sama. Tapi bedanya jika mahasiswa melakukannya sebagai syarat kelulusan dengan mengimplementasikan ilmu yang didapat melalui penelitian, sedangkan kalau dosen menjadi prasyarat yang terkait dengan jenjang karir. Namun tujuan utamanya tetap untuk pengembangan ilmu yang ada dan penelitian hal-hal baru.

3. pengabdian masyarakat

Pengabdian masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan yang positif, seseorang mahasiswa seharusnya mampu menunjukkan salah satu bentuk tanggung jawabnya yaitu dengan memberikan pemahaman tentang berbagai ilmu yang dipahami. Seperti yang diketahui bahwa mahasiswa merupakan penghubung antara pemerintah yang memberikan kebijakan yang nantinya akan ditujukan pada masyarakat.

Tri Dharma Perguruan tinggi merupakan satu kesatuan yang saling terkait. Ketiganya akan saling mempengaruhi. Oleh karena itu landasan pendidikan dan ilmu perlu diperkuat dengan sistem pengajaran yang baik di kelas serta membangun budaya pendidikan yang positif. Misalnya dengan mengembangkan budaya diskusi, sehingga sikap kritis mahasiswa tergali. 

Setelah proses ini terlampaui, barulah penelitian dan pengembangan, serta pemberdayaan masyarakat juga bisa terimplementasi sesuai dengan harapan dan cita-cita tri Dharma Perguruan Tinggi. Isi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga adalah pengabdian pada masyarakat. Siapa yang bertanggung jawab untuk mengabdi? Yang bertanggungjawab untuk mengabdi ke masyarakat tentunya seluruh civitas akedemika perguruan tinggi tersebut. Namun masing-masing tentunya mengabdi dengan cara yang berbeda.

Bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, misalnya melalui organisasi-organisasi kemahasiswaan, entah itu dalam bentuk bakti sosial, penyuluhan, pendampingan masyarakat atau hal lainnya. Nah, sedangkan bentuk pengabdian para dosennya bisa dalam bentuk jurnal-jurnal penelitian yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat secara luas atau penemuan-penemuan yang pada akhirnya membantu masyarakat.

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengembangan intelektual seseorang diantaranya yaitu :

1. faktor pembawaan

2. faktor gizi

3. faktor kematangan

4. Faktor pembentukan

5. kebebasan psikologis

 

Maka dari itu kita sebagai mahasiswa perlu sadar bahwa tanggungjawab yang kita miliki perlu kita lakukan seperti halnya semua pergerakan mahasiswa yang terjadi diseluruh Indonesia merupakan salah satu bentuk tanggungjawab atas pengetahuan yang diketahuinya juga. Dan juga sebagai contoh pada kenaikan harga BBM di Indonesia maka mahasiswa akan melakukann tanggungjawabnya yaitu dengan demonstrasi ke jalanan. Dan kita sebagai kaum intelektual tidak perlu memberikan hal yang berupa materi tetapi kita perlu mebabgi ilmu kita kepada mereka yg membutuhkan.

Pada dasarnya penjelasan diatas merupakan salah satu bentuk tanggungjawab yang perlu dilakukan oleh seorang mahasiswa yang dianggap sebagai kaum intelektual, bahwa kaum intelektual memiliki basic keilmuan masing-masing sesuai bidangnya. Dan juga mahasiswa tidak harus berprestasi dalam bidang kaemimmnya tetapi mahasiswa dia belum dapat dikatakan sebagai kaum intelketual yaitu etika telah memenuhi salah satu syarat yaitu brpikir kritis.

WAJAH ORGANISASI FARMASI

PEMATERI : Budiman Yasir, S.Si.,Apt

Apakah itu oraganisasi, apa tujuannya serta bagaimanakah cara organisasi tetap bertahan dan apa fungsi organisasi maupun tujuannya,  bagaimnakah dan apakah KEMAFAR-UH  ?

Terbentuknya suatu organisasi tentu memiliki suatu tujuan yang berkaitan dengan keinginan para anggotanya. Salah satu manfaat yang bisa didapatkan dari berorganisasi adalah tercapainya tujuan tersebut dengan lebih mudah. Mengapa demikian? Karena dalam sebuah organisasi terdapat struktur pembagian kerja serta struktur tata hubungan kerja bagi setiap anggotanya, sehingga meskipun masing-masing anggota memiliki peran sendiri-sendiri, akan tetapi satu dengan lainnya saling berkaitan, sehingga proses penyelesaian untuk mencapai tujuan tersebut bisa lebih cepat dan mudah.

Tujuan organisasi berpengaruh dalam mengembangkan organisasi baik dalam perekrutan anggota, dan pencapaian apa yang ingin dilakukan dalam berjalannya organisasi tersebut.Tujuan-tujuan organisasi antara lain sebagai berikut :

  1. Mengatasi terbatasnya kemampuan, kemandirian dan sumber daya yang dimilikinya dalam mencapai tujuan
  2. Sebagai tempat mencapai tujuan dengan selektif dan efisien karena melakukan secara bersama-sama
  3. Sebagai tempat mendapatkan jabatan dan pembagian kerja
  4. Tempat mencari keuntungan bersama-sama
  5. Sebagai tempat mengelola dalam lingkungan bersama-sama

Orgaisasi merupakan sebuah sistem kerja bersama dalam mencapai tujuan dan cita-cita yang diinginkan, ketika organisasi tersebut telah mencapai tujuan maupun cita-citanya lantas organnisasi tersebut akan mati atau berhenti begitu saja ? tentu tidak sama sekali dikarenakan organisasi telah terstruktur arah dan masa depannya dengan memilih pemimpinnya serta terus mengkaderisasi calon-calon penerus organisasi. Hal itu sejalan seperti halnya KEMAFAR-UH yang terus melakukan pengkaderan dari tahun ketahun sebagai bentuk binaan kepada calon anggota di kemafar,

Tedapat beberapa kelebihan dan keuntungan seseorang atau mahasiswa yang berorganisasi diantaranya

 1. dapat melatih soft skill mahasiswa

Di organisasi kita dapat melatih soft skill  kita sehingga kita emiliki keahlian yang berlebih dibanding mahasiswa yang tidak berorganisasi. Seseorang yang hanya fokus dalam akademiknya saja tidak menjamin bahwa mahasiswa tersebut setelah wisuda langsung mendapatkan pekerjaan diluar sana, karena hanya berbekal ilmu pengetahuan yang hanya didapatkan di perguruan tinggi saja. Contoh seperti memiliki  keahlihann dalam public peaking  ( berbicara di tempat umum), mealtih kepercayaan diri seseorang. Yang nantinya dapat mengikuti lomba-lomba nasional maupun internasional.

 2. memiliki hubungan korelasi yang tinggi

Seseorang yang berorganisasi tentu memiliki banyak  hubungan pertemanan di luar sana sehingga ketika memasuki dunia pekerjaan mahasiswa tersebut medapatkan banyak masukan dari temannya diluar sana, kita juga dapat membangun rasa sosisalisasi kepada mereka. jadi kita tidak perlu meyakini bahwa berorganisasi dapat menghambat akademik kita tetapi justru akan menambah wawasan kita labih tinggi lagi. Kita akan mendapatkan hasilnya ketika mahasiswa tersebut masih mampu dalam menyeimbangkan antara berorganisasi dengan berakademiknya,

Keluarga mahasiswa fakultas  farmasi merupakan organisasi yg mewadahi mahasiswa fakultas farmasi sebagai anggota keluarga dan semua anggota yang berada di kemafar adalah keluarga bukan lagi sebatas himpunan maupun perkumpulan.  Keluarga Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin. (KEMAFAR-UH) sendiri  berdiri pada tanggal 17 Agustus 1963 di Makassar yang merupakan organisasi mahasiswa intra-universitas yang  berkedudukan di Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin dan mempunyai tujuan agar dapar membentuk karakter yang beriman bertaqwa, berwawasan tinggi dan berjiwa social

Kongres merupakan forum yang digunakan dalam menetukan pemimpin

Kpu adalah yang melaksaakan pemilihan pemimpin kedepannya

Anggota : - anggota luar biasa dan anngota biasa, anggota luar biasa yaitu anggota yang masih menempunh pendidikan S1 sedangkan anggota luar biasa merupakan anggota yang telah melalui jengang S1.

Tetapi dalam perjalanannya Himpunan Mahasiwa Farmasi telah berganti-ganti nama hingga akhirnya pada tahun 2007 menjadi Badan Eksekutif Mahasiswa.

Berikut adalah pimpinan pengurus harian mulai dari tahun 1963 hingga sekarang. (ket: tahun merupakan angkatan, kecuali Muksin Darise)

* (1963) Muksin Darise

* (1985) Yagkin Padjalangi

* (1991) Muhammad Kasim

* (1992) Alvian

* (1993) Burhanuddin

* (1995) Ambo Intang

* (1996) Anshar Saud

* (1997) Sukri

* (1998) Suhardiman

* (1999) Haedir

* (2000) Nur salam hamzah

* (2001) Agus -- Aminullah

* (2002) Islamudin Ahmad

* (2003) Akbar Bahar

* (2003) Cakrawardi

* (2005) Surya Sumantri

* (2006) Kaso

* (2007) Muhammad Syaiful

* (2008) Zulfikar Syamsi

* (2010) Rudiarfiansyah

* (2011) Irfan Ahmad

* (2012) Budiman Yasir

Di bem kemafar-uh sendiri terdapat beberapa ukm yang dapat di ikuti oleh mahasiswa farmasi yaitu diantaranya adalah

1. PHARCO ( pharmacy art community)

    Diketua oleh :   -    rahmat aksa, s.si.,apt

  • Asbar tanjung, s.si
  • Irfandi amirudin

Tujuan dri ukm ini yaitu mengembangkan minat dan bakat dalam bidang seni dan kreatifitas di kalangan fakultas farmasi universitas hasanuddin.

2. PSC (pharmacy sport community)

 Bertujuan pengembangkan dalam bidang kelolahragaan seperti basket, sepak bola, voli, dan bulu tangkis dll.

3. PRC (pharmacy rescue commite)

Ukm ini bergerak dalam bidang kemanusiaan sperti ketika terjadinya bencana alam dan lain-lain.

4. LEGE ARTIS

Ukm ini bergerak dalam bidang jurnalistik dikalangan mahsiswa fakultas farmasi

5. CRITIS

Ukm ini bergerak dalam mengembangkan ilmu pengetahuan serta penelitian.

Permasalahan yang harus dihadapi oleh seorang apoteker adalah masyarakat jarang mengetahui akan adanya profesi apoteker, mereka menganggap bahwa apoteker itu adalah dokter dikarenakan jas dari apoteker menyerupai dengan jas seorang dokter, sehiinga perlu di carikan sebuah solusi pada profesi ini yaitu dengan cara merubah pola piker masyarakat bahwa profesi apoteker itu ada dan juga merubah warna jas dari putih tulang menjadi crem sehingga profesi apoteker dapat dikenal oleh masyakarakat dan mengangkat nama apoteker kedepannya.

            ISMAFARSI (Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia) adalah organisasi mahasiswa nasional yang terdiri dari lembaga eksekutif mahasiswa farmasi di seluruh Indonesia dan merupakan organisasi intra perguruan tinggi yang berbasis keprofesian dan berorientasi pada keilmuan bertujuan untuk menyatukan opini dan ajang silaturahmi mahasiswa farmasi, sekaligus sebagai satu-satunya organisasi kemahasiswaan yang merepresentasikan mahasiswa farmasi di Indonesia Semenjak pertama kali dibentuk pada tahun 1955, kini ISMAFARSI beranggotakan 58 Lembaga Eksekutif Mahasiswa Farmasi di seluruh nusantara.

Tujuan

Mewujudkan lembaga eksekutif mahasiswa secara khususnya dan mahasiswa farmasi pada umumnya yang bertanggung jawab, sadar, dan mampu dalam menjunjung tinggi norma dan etika profesi farmasi.

Nah dari artikel ini tentu teman-teman sudah belajar banyak kan dari informasi diatas, mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada salah dalam penulisan katanya dan semoga apa yang saya paparkan diatas dapat bermanfaat kedepannya. Wassallamualaikum warahmatullahi wabaakatuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun