Materi 3 : Historiografi
Di Indonesia Historiografi terbagi menjadi 3 jenis yaitu:
1. Historiografi tradisional
Historiografi tradisonal adalah tradisi penulisan sejarah setelah masyarakat Indonesia mengenal tulisan,baik pada zaman Hindu dan Budha maupun Islam. Hasil tulisan sejarah pada masa itu disebut naskah. Contoh historiografi tradisional adalah Babad Tanah Jawi, Babad Kraton, Babad Diponegoro, Hikayat Hang Tuah, Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Silsilah Raja Perak, Hikayat Tanah Hitu, dan Kronik Banjarmasin. Adapun sifat-sifat penulisan historiografi tradisional adalah :
Istana sentris, yaitu penulisan sejarah untuk kepentingan kerajaan (raja dan keluarganya) yang dominan ditampilkan atau dituliskan. Kehidupan yang digambarkan seolah-olah hanya untuk kalangan istana dan sekitarnya. Kebanyakan historiografi tradisional kuat dalam silsilah tetapi lemah dalam hal kronologis dan detail-detail biografi.
Feodalisme sentris, yaitu penulisan yang menggambarkan kehidupan para bangsawan feodal, tidak membicarakan peran masyarakat, segi-segi sosial, dan ekonomi dari rakyatnya
Religi magis, yaitu penulisan sejarah yang dihubungkan dengan kepercayaan dan hal-hal yang gaib
Tidak membedakan hal-hal yang khayal dan hal-hal yang nyata
Sumber datanya sulit ditelusuri kembali bahkan terkadang mustahil untuk dibuktikan
Besifat region sentris (kedaerahan) , yaitu penulisan sejarah banyak dipengaruhi oleh factor kedaerahan. Misal tentang cerita gaib dan magic yang terjadi di daerah itu
Raja atau pemimpin dianggap mempunyai kekuatan gaib dan 19olonial yang tinggi, bertuah dan sakti