Mohon tunggu...
Putra Bagaskara
Putra Bagaskara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internnasional Universitas Padjajaran

Saya adalah seorang mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran. Saya memiliki ketertarikan dan juga hobi di dunia Multimedia yang telah saya tekuni sejak saya masih SMA, terutama pada bidang desain grafis serta media dan publikasi. Saya juga memiliki ketertarikan baru terkait dunia Content Writing yang baru saja saya tekuni di awal tahun 2022. Saya tidak hanya menulis topik-topik yang berkaitan dengan bidang saya, yakni bidang politik dan juga hubungan internasional, tetapi juga menulis semua topik termasuk kesehatan, teknologi, dan juga kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Alur Cerita Film Sewu Dino, Ritual Pengusiran Iblis Selama 1000 Hari

29 April 2023   13:35 Diperbarui: 29 April 2023   13:38 18188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasiana - MD Pictures belum lama ini merilis film horor terbaru mereka, Sewu Dino (1000 hari), pada Rabu (19/4/2023). Film yang disutradarai oleh Kimo Stamboel ini telah memikat banyak pencinta film horor di Indonesia.

Sewu Dino bercerita tentang seorang gadis bernama Sri Rahayu (Sri) yang baru diterima kerja di keluarga Atmojo. Di sana, Sri dibayar dengan gaji yang amat tinggi. Namun, perlahan, ia menyadari bahwa pekerjaannya berkaitan dengan hal mistis.

Lantas, bagaimana perjalanan Sri bekerja di keluarga Atmojo? Hal mistis apa saja yang dialami Sri? Untuk itu, mari simak alur ceritanya di bawah ini.

Awal mula


Di sebuah kampung kecil, Sri Rahayu atau yang akrab disapa Sri, sedang mengayuh sepedanya untuk bergegas ke tempat kerja. Ia diketahui bekerja di sebuah warung makan kecil yang dekat dengan rumahnya.

Sesampainya di tempat kerja, Sri pun langsung melakukan tugasnya sebagai seorang pelayan. Mengantarkan pesanan makanan, mencuci piring, dan sesekali memasak jika dibutuhkan.

Di tengah pekerjaannya, Sri mengeluh kepada sang majikan tentang kondisi ayahnya yang sedang sakit keras. Sri meminta majikannya untuk meminjamkan sejumlah uang. Uang itu, nantinya akan digunakan untuk membiayai pengobatan ayahnya.

Sayangnya, majikan Sri tak bisa menyanggupi keinginan itu. Majikan Sri beralasan bahwa ia sedang memiliki banyak kebutuhan sehingga tak bisa meminjamkan Sri sejumlah uang.

Melihat Sri yang tampak sedih, sang majikan pun langsung menyarankan Sri untuk melamar kerja di keluarga Atmojo yang saat itu sedang membuka lowongan pekerjaan sebagai “pembantu”. Sebab, di sana, ia akan mendapat gaji yang amat besar, yakni Rp10 juta.

Tak berpikir lama, Sri pun menuruti saran sang majikan. Sri lantas bergegas pergi ke rumah keluarga Atmojo menggunakan sepedanya. Sesampainya di sana, ia melihat antrean yang mengular amat panjang. Antrean itu merupakan orang yang mengantre untuk melamar kerja.

Mulai bekerja di keluarga Atmojo

Film Sewu Dino (instagram.com/sewudinomovie)
Film Sewu Dino (instagram.com/sewudinomovie)

Singkat cerita, Sri pun diterima bekerja di keluarga Atmojo. Awalnya, Sri mengira bahwa ia akan bekerja sebagai asisten rumah tangga alias “pembantu”. Namun, anggapannya ternyata salah besar.

Sebelumnya, Sri juga telah lebih dulu melakukan perjanjian dengan seorang perempuan paruh baya bernama Mbah Karsa Atmojo. Perjanjian itu mengharuskan Sri untuk selalu setia bekerja untuk keluarganya.

Perjanjian itu juga membuat Sri berada dalam ikatan Mbah Karsa. Jika Sri melanggar, ia akan mendapat malapetaka besar. Bahkan, nyawa Sri juga menjadi taruhannya.

Lalu, cerita berlanjut ke sebuah gubuk yang berada di tengah hutan. Sri bersama dua temannya, Erna dan Dini, ditugaskan untuk bekerja di gubuk tersebut. Melihat hal itu, Sri pun terheran-heran.

Sri mengira bahwa ia akan ditugaskan untuk bekerja di rumah Mbah Karsa. Merawat, menjaga, dan membantu Mbah Karsa yang sudah tua renta. Namun, Sri dan teman-temannya justru ditugaskan untuk bekerja di sebuah gubuk reot yang ada di tengah hutan.

Ditugaskan untuk melakukan ritual Mbasuh

Di gubuk itu, Sri, Erna, dan Dini pun langsung diberi arahan oleh seorang dukun bernama Mbah Tamin. Mbah Tamin memberi arahan kepada Sri dan kedua temannya mengenai tugas yang harus dilakukan selama bekerja untuk Mbah Karsa.

Tugas itu ialah melakukan ritual Mbasuh kepada cucu Mbah Karsa yang bernama Dela Atmojo. Ritual Mbasuh merupakan ritual yang dilakukan untuk menjinakkan iblis jahat yang bersemayam di tubuh Dela selama 1000 hari. Iblis itu bernama Sangarturih.

Mbah Tamin menjelaskan bahwa Sri, Erna, dan Dini harus melakukan ritual Mbasuh selama 4 hari ke depan, tepatnya hingga hari ke-1000 Sangarturih berada di tubuh Dela. Itu bertujuan agar iblis jahat tersebut bisa tetap dikendalikan.

Sri, Erna, dan Dini pun bergantian dalam melakukan ritual Mbasuh kepada Dela yang saat itu sedang dikerangkeng di sebuah keranda. Namun, Sri mendapatkan sejumlah keanehan saat dirinya mendapat giliran untuk melakukan ritual tersebut.

Sri mendapat gangguan aneh dari Sangarturih yang berusaha menggagalkan ritual Mbasuh. Usai mendapat gangguan, Sri lantas mengadukan hal itu kepada Dini. Sayangnya, ia malah mengabaikan keluhan Sri dan memintanya untuk tetap berpikir jernih.

Seiring waktu berjalan, keanehan-keanehan pun makin sering menimpa Sri, Erna, dan Dini. Bahkan, keanehan itu makin tak masuk akal. Sri juga mulai sering mengalami mimpi buruk yang membuatnya bangun tidur dalam keadaan takut dan cemas.

Dalam mimpinya, Sri bertemu dengan laki-laki tak dikenal di tengah kebun tebu yang lebat. Laki-laki itu berbaju hitam, membawa senjata tajam, dan berniat membunuh Sri. Beruntungnya, upaya itu selalu gagal dilakukan.

Selain itu, dalam mimpinya, Sri juga sering mendengar rintihan suara perempuan yang meminta bantuannya. Namun, Sri sendiri tidak mengetahui dari mana suara itu berasal.

Semua kebenaran terungkap

Singkat cerita, tibalah hari di mana Sri, Erna, dan Dini dikejutkan dengan terlepasnya Dela dari kerangkengnya. Segera setelah Sri dan kedua temannya mengetahui itu, mereka pun langsung bergegas mencari Dela. Dalam pencarian itu, mereka berpencar.

Di tengah pencarian, Dini yang sedang mencari Dela di salah satu bagian hutan tetiba dipukul oleh seorang tak dikenal. Imbasnya, ia pun langsung pingsan seketika.

Di sisi lain, Sri yang juga sedang mencari Dela di salah satu bagian hutan, dihampiri oleh Mbah Tamin yang ingin membantunya. Namun, Mbah Tamin tetiba juga ditusuk di bagian punggung oleh seorang tak dikenal.  

Usai insiden itu, alangkah terkejutnya Sri usai mengetahui bahwa orang yang telah menusuk Mbah Tamin ialah Erna. Erna jugalah yang ternyata telah memukul Dini hingga jatuh pingsan.

Nyatanya, Erna jugalah yang telah membuat Dela terlepas dari kerangkengnya. Ia melakukan hal itu agar Dela bisa selamanya berada di dalam genggaman Sangarturih yang ada di dalam tubuhnya.

Di sinilah semua kebenaran terungkap. Erna beralasan bahwa ia melakukan semua itu guna membalaskan dendamnya terhadap keluarga Atmojo. Sebab, keluarga Atmojo telah membuat keluarganya hancur dengan cara mengirimkan santet.

Di sini juga terungkap bahwa Erna merupakan istri Sabdo Kuntjoro, laki-laki yang kerap hadir di mimpi Sri. Sabdo jugalah yang telah mengirim Sangarturih ke dalam tubuh Dela guna membalaskan dendamnya kepada keluarga Atmojo.

Setelah semuanya terungkap, Erna seketika ingin membunuh Sri. Namun, upaya itu berhasil digagalkan Sri dengan mendorong Erna hingga jatuh. Sayangnya, saat Erna terjatuh, telinganya tertusuk sebilah kayu runcing yang membuatnya mati di tempat.

Usai insiden itu, datanglah Dela yang juga berniat membunuh Sri. Namun, upaya itu digagalkan oleh Mbah Tamin. Alhasil, Dela yang masih dirasuki Sangarturih pun berhasil dikendalikan dan dibawa pulang ke gubuk.

Sri berjuang menyelamatkan Dela di Dunia Sukma


Sesampainya di gubuk, Sri dan Dela pun dimasukkan ke dalam sebuah lubang – terlihat seperti lubang kubur – yang telah digali oleh Mas Sugih (supir keluarga Mbah Karsa). Di lubang itu, Sri melakukan sebuah ritual untuk masuk ke Dunia Sukma. Itu dilakukan untuk menyelamatkan Dela.

Hanya Srilah yang memiliki kemampuan tersebut dari ratusan orang yang pernah bekerja untuk Mbah Karsa. Dengan kemampuannya, Sri bisa menuju ke Dunia Sukma, yakni ke tempat yang selalu ada dalam mimpinya.

Di sanalah jiwa Dela disekap di sebuah gubuk kecil yang ada di tengah kebun. Di sana jugalah Sri bertemu dengan Sabdo Kuntjoro, laki-laki yang kerap ada di mimpinya.

Saat berusaha menyelamatkan Dela, Sri mendapat perlawanan sengit dari Sabdo. Namun, Sri mampu mengalahkannya. Ia pun berhasil kabur dan membawa Dela pergi dari gubuk tempat di mana ia dikurung.

Di tengah pelarian, Sri dan Dela dikejar oleh Sangarturih – wujudnya seperti Kuyang – yang terlihat amat marah. Sebab, iblis jahat itu menginginkan tubuh Dela untuk jadi tempat persemayamannya. Beruntungnya, Sri dan Dela berhasil selamat dari kejaran tersebut.

Sri berhasil membawa Dela kembali pulang ke tubuhnya. Menggantikan Sangarturih yang sebelumnya berada di dalam tubuh Dela. Di saat itu pula, Sri pun tersadar dari tidurnya usai berjuang menyelamatkan Dela di Dunia Sukma.

Upaya Sri untuk membawa pulang Dela pun dinyatakan berhasil. Mbah Karsa sebagai nenek Dela pun lantas mengucapkan terima kasih.

Di sisi lain, di Dunia Sukma, Sangarturih pun marah besar kepada Sabdo Kuntjoro. Hal itu lantaran Sabdo gagal mempertahankan Dela agar tetap berada di bawah kendalinya.

“Sabdo Kuntjoro! Ndi janjimu!” begitu kata Sangarturih.

Sangarturih pun lantas membunuh Sabdo. Ia meninggalkan mayatnya yang bersimbah darah di gubuk tempat di mana jiwa Dela dikurung.

Mbah Karsa menepati janji


Usai Dela kembali hidup normal, Mbah Karsa pun lantas menepati janjinya kepada Sri dengan memberikan uang sebesar Rp10 juta. Namun, Sri justru menolak uang tersebut.

“Sebaiknya, Mbah (Karsa) simpan saja uang itu,” kata Sri dengan nada halus.

Sri pun langsung bergegas pulang ke rumahnya. Ia diantar oleh Mas Sugih menggunakan mobil Mbah Karsa. Di tengah perjalanan, Mas Sugih mengatakan bahwa keputusan Sri menolak pemberian uang Mbah Karsa adalah hal yang tepat.

Sebab, jika Sri menerima uang tersebut, ia akan tetap berada dalam ikatan Mbah Karsa sampai kapan pun. Hal itulah yang sedang dialami Mas Sugih.

Sesampainya di rumah, Sri langsung bertemu dengan sang ayah. Keesokan harinya, Sri menemukan amplop cokelat yang berisi uang pemberian Mbah Karsa di teras depan rumahnya.

Menyadari itu, Sri lantas menaruh uang tersebut di tengah jalan. Ia berharap uang itu akan hilang dengan sendirinya karena tersapu angin atau diambil seorang tak dikenal.

Kemudian, film pun ditutup dengan scene Mas Sugih yang sedang memantau Sri dari kejauhan di dalam mobil Mbah Karsa. Namun, entah apa tujuan Mas Sugih melakukan hal tersebut.

Itulah alur cerita lengkap film Sewu Dino dari awal hingga akhir. Sebagai informasi, kini, Sewu Dino dikabarkan berhasil meraih lebih dari 2 juta penonton.

Latar budaya Jawa yang kental jadi salah satu daya tarik film tersebut. Selain itu, Sewu Dino juga turut memanjakan penonton dengan rangkaian alur cerita yang menarik dan penuh teka-teki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun