"Apaan sih lo bawel banget?! Nama gue Eve, by the way suka-suka gue ya, mau nangis kek, ngelamun kek, salto, kayang, terserah gue. Kan tiket juga gue yang bayar sendiri!" Eve tak mampu menahan emosinya.Â
Are tertawa lebar. Kepalanya mengangguk tanda tak mau meneruskan perdebatan. "Ya ya ya. Lelaki selalu salah, wanita selalu benar, hahaha..." Ucap Are dengan suara pelan.Â
***
Notifikasi Whatsapp. Dari Stella, sahabatnya. "Eve minggu depan kita nge-Jazz di 'Ruang Publik' yuk, gue ajak Sita juga ya."
Eve tersenyum, kedua sahabatnya itu memang tak pernah kehabisan akal untuk menghiburnya. Di saat-saat seperti ini, mereka berdua lah yang selalu setia membuat Eve tersenyum. Dan Eve pun tak mampu menolak.Â
Eve mengirim sebuah stiker Whatsapp dengan gambar jempol, tanda ia setuju.Â
I'm trying to realize
It's alright to not be fine
On your own
(Jeremy Zucker - Comethru)
Sebuah lagu terdengar dari aplikasi layanan musik streaming di ponsel Eve. It's alright to not be fine, seakan mengingatkan Eve. Oke, gak apa-apa kok Eve, lo kuat, lo kuat. Ungkapnya menguatkan diri.Â
Seketika bayangan Are muncul di pikiran Eve. Are? Kenapa kemaren gue nggak minta nomornya sih? Eh, tapi buat apa? Kenapa gue jadi kepikiran dia sih? Udah lah Eve, dia bukan siapa-siapa kok.Â
***
To be with you is all that I need
'Cause with you
My life seems brighter
And these are all the things
I wanna say...
I will fly into your arms
And be with you
Till the end of time
(Ten 2 Five - I Will Fly)Â