"Nggak nyangka ya? Setahun setelah insiden itu, kamu ngelamar aku, di bulan yang sama September, di tempat yang sama, di Cilember, dan anehnya aku langsung terima lamaranmu." Ujar Laras dengan tawa yang makin mengeras.
Aku menatap matanya. Hanya dengan melihat senyum Laras saja, hatiku bahagia bukan main.Â
Ya, aku memang pernah terluka, olehmu, yang kini telah jadi milikku. Tak masalah seberapa banyak luka yang telah kamu torehkan, yang terpenting, kini telah aku temukan penawar luka yang super dahsyat, senyummu, di setiap pagiku.
@poetri_apriani
Karya ini diikutsertakan dalam rangka mengikuti Event Romansa September RTC
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H