Mohon tunggu...
Putri Apriani
Putri Apriani Mohon Tunggu... Freelancer - Fiksianer yang Hobi Makan

@poetri_apriani | poetriapriani.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepotong Ayam untuk Sebuah Senyuman

18 Juni 2016   02:44 Diperbarui: 18 Juni 2016   03:28 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Mulai sekarang, minta uang jajannya sama Ibu aja ya?” ucapku menenangkan.

Aris tersenyum, raut wajah sedihnya menghilang perlahan.

***

“Mas, aku mau pinjam uang, lemari kita udah hampir roboh karena keropos dimakan rayap, jadi udah waktunya beli yang baru,” ucapku, berharap suamiku meminjamkan uang untuk keperluan kami.

“Uang? Nggak ada. Pinjam aja sama yang lain.”

“Uang puluhan juta yang ada di rekeningmu tuh ke mana Mas? Aku cuma pinjam kok, pasti aku kembaliin.”

Dia mendengus kesal, tatapannya begitu tajam padaku, wajahnya merah, seakan-akan ingin menerkamku. Aku terdiam, mengurungkan niatku untuk meminjam uang padanya.

Terkadang aku merasa tak sanggup akan semua ini, tapi aku yakin Tuhan telah memilihku karena tahu aku mampu melewatinya.

“Naura, masak apa hari ini?” teriak suamiku yang terang-terang mengejutkan aku.

“Ayam goreng, gulai daun singkong, tahu masak santan, semuanya kesukaan Mas kan?”

Senyumnya merekah, melihat potongan-potongan ayam goreng yang tersaji di atas meja. “Nah, gini dong, jadi istri tuh yang berguna sedikit lah buat suaminya.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun