"Enak Mas, jangan lupa bungkus yang banyak ya?" kataku sambil mengedipkan mata.
**
Pagi yang cerah di kota Gresik, aku dan suamiku menyempatkan sarapan di sekitar hotel. Tentunya menyantap nasi krawu yang sudah lama diidamkan Althaf.
"Udah lama nggak makan nasi krawu, rasanya uenaaaakk banget." ujar suamiku dengan mulut yang penuh. Ia tampak begitu lucu sehingga membuatku tertawa dan mengucapkan..
"Sama dong Mas."
Ups, aku keceplosan!
"Maksudnya?" wajah suamiku nampak kebingungan.
"Ya, maksud aku, menurutku nasi krawu ini emang enak banget, sama kan?" ungkapku sambil menghela napas.
Sesaat kemudian, kami tertawa bersama, menghabiskan nasi krawu yang tinggal beberapa sendok saja, kemudian bergegas ke sebuah tempat, bertemu dengan klien sekaligus teman lama Althaf, sesuai dengan janji mereka sejak kemarin.
Kami melangkah ke sebuah cafe, langkah kaki kami kompak menuju meja nomor 10, ternyata sudah ada seseorang yang sedang duduk di sana. Samar sosok lelaki itu seperti pernah kukenal, sayang wajahnya menghadap ke arah yang berlawanan dengan kami. Hingga akhirnya kami sampai di meja nomor 10, dan suamiku memperkenalkan temannya padaku.
“Sayang, kenalin nih teman lamaku, namanya Fadlan.”