Ada apa ini?
Ada apa dengan Mila?
Wajahnya memang tak seceria kemarin. Aku seperti melihat ada mendung yang berkumpul di matanya.
“Mila, kamu kenapa, Nak?”
“Nggak apa-apa Bunda.”
“Kamu selalu begitu, Nak. Ayo dong sekali-kali cerita sama Bunda. Bunda tuh pengen banget denger cerita dari mulut kamu. Kamu lagi sedih?”
Mila belum sempat membuka mulutnya ketika ia tiba-tiba saja harus berlari ke kamar mandi. Mila muntah, itu yang aku dengar. Hatiku berdegup kencang. Aku tepis pikiran-pikiran kotor yang tiba-tiba saja menyerang. Tidak. Mila baik-baik saja. Tidak ada apa-apa dengan Mila.
Mila keluar dari kamar mandi, wajahnya merah, ia menangis tersedu sambil menahan perutnya.
“Kamu masuk angin?”
“Mungkin, Bun.” Jawab Mila sambil menundukkan wajahnya.
“Yuk, Bunda anter kamu ke dokter.” Ajakku was-was.