“Nggak mungkin, kita kan harus setor juga ke Ayah.”
Gani mengangguk, lalu menundukkan kepalanya.
“Kak, itu apa?”
“Mana?”
Ridwan mengambil sebuah dompet berwarna merah yang berisi puluhan uang ratusan ribu. Tangannya gemetar. Dalam hatinya berkecamuk, apakah harus ia gunakan uang dalam dompet tersebut untuk membeli dua gelas es buah? Dan juga mengambil beberapa lembar uang untuk ia setorkan pada Ayahnya?
“Kak……”
“Eh, ehhm.. Iya..”
“Gimana?”
“Gimana apanya?”
“Dompet itu..” Ucap Gani sambil menunjuk dompet merah yang masih berada dalam genggaman Ridwan.
“Kita harus cari siapa pemilik dompet ini.”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!