Mohon tunggu...
Putin Ristiani
Putin Ristiani Mohon Tunggu... Guru - Guru Swasta/Guru Kelas/TK IT Fatahillah

Jualan online

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Islam, Anak dan Merdeka Belajar

26 November 2023   06:15 Diperbarui: 26 November 2023   06:26 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Setiap anak lahir dalam keadaan telah terinstal potensi karakter keimanan, karena setiap dari kita telah bersaksi bahwa Allah adalah Robb pencipta alam semesta pada saat di rahim ibu.

Karakter belajar:

Setiap anak adalah pembelajar tangguh dan hebat yang sejati. Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, kreatifitas imajinasi, explorer, penjelajah, dan peneliti unggul.

Karakter bakat:

Setiap anak adalah unik (berbeda dengan lainnya), mereka masing-masing memiliki sifat produktif atau potensi produktif yang merupakan panggilan hidupnya, yang akan membawanya kepada peran spesifik peradaban

  • Kondisi anak usia 0-7 tahun

 Masa emas karakter iman

  1. Imajinasi dan abtraksi anak pada puncaknya
  2. Alam Bawah sadar terbuka lebar
  3. Imajinasi tentang Allah, Rasul, kebajikan dan kebaikan sangat mudah dibangkitkan
  4. Melingkupi semua karakter lainnya. Tanpa tumbuhnya karakter iman, karakter lainnya akan menjadi tidak mulia.
  5. Otak kanan lebih dominan dari otak kiri
  6. Pembentukan egosentris (pendidikan personal), anak merasa dirinyalah yang paling penting, paling hebat dan pusat perhatian semua orang.
  7. Setiap anak lahir dalam keadaan unik dalam penciptaannya. Tidak ada manusia yang sama di muka bumi, setiap anak adalah very special limited edition
  • Langkah pembelajaran pada anak usia 0-7 tahun

 Membangkitkan Imajinasi positif dan kesadaran bahwa Allah sebagai Robb (tauhid rububiyyah)melalui keteladanan dan kisah-kisah kepahlawanan, inspiratif yang membahagiakananak.

  1. Meneladani kebaikan dari penciptanya bagi seorang bayi adalah meneladani kedua orang tuanya, bagaimana ayah bundanya bersikap, maka begitulah anak balita membangun imaji baik dan buruk tentang Robbnya kemudian mempersepsi Robbnya yang kemudian membentuk pengsikapan terhadap Robbnya dalam kehidupannya kelak.
  2. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam membiarkan cucunya bermain kuda-kudaan di punggung beliau pada saat beliau sujud ketika mengimami sholat sampai lama sekali hingga cucunya puas. Hal ini untuk membangkitkan imajinasi positif kepada anak bahwa ibadah itu menyenangkan

:

"Al Hasan dan Al Husain memanjat punggung Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam ketika beliau sedang sujud. Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam pun memperlama sujudnya. Beliau berkata (setelah shalat) : 'Aku enggan bangun dari sujud, sampai mereka puas menaiki punggungku'"

.

  1. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam meminta Imam sholat untuk memendekkan bacaannya apabila terdapat anak-anak di shaf makmumnya. Hal ini akan menjadikan anak berpresepsi bahwa dalam melakukan shalat sangat menyenangkan hatinya.
  2. Membangkitkan egosentris untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak.
  3. Belajar bersama alam (BBA). Memanfaatkan alam yang luas terbentang untuk proses pembelajaran dalam tiga hal pokok:
  • Alam sebagai ruang belajar

Alam adalah ruang belajar interaktif yang tidak dibatasi sekat-sekat dinding, dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja

  • Alam sebagai media dan bahan ajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun