Mohon tunggu...
Puspita Mega Noviana
Puspita Mega Noviana Mohon Tunggu... Guru - Belajar sepanjang hayat

Artikel Populer, Bahasa dan Sastra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Kepribadian Tokoh Utama dalam Cerpen

9 Desember 2022   02:15 Diperbarui: 9 Desember 2022   02:31 626
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanafi menyampikan pendiriannya dengan mengingatkan sang majikan bahwa terlibat dalam politik itu merepotkan dan akan lebih susah. Banyak politikus menjadi bermasalah dan menjadi incaran KPK, dan Hanafi tidak ingin Rais berurusan dengan KPK. Umar Rais tetap pada pendiriannya karena dia yakin kolaborasi antara pengusaha dan politikus akan jauh lebih menguntungkan. Pengusaha harus dekat dengan politikus kalau mau mendapat proyek yang menguntungkan. Begitu Rais meyakinkan Hanafi.

Semangat Umar Rais mencalonkan diri dalam pemilihan walikota juga dilatarbelakangi kedekatannya dengan Kiai Karnawi. Untuk meyakinkan Hanafi Rais dengan entengnya berkata bahwa ia mencalonkan diri bukan atas kehendaknya sendiri melainkan karena telah mendapatkan restu dari Kiai Karnawi. 

Ia yakin Karnawi yang telah merestuinya akan melapangkan jalannya meraih kursi walikota. Lagi pula kekuatan buah kurma milik sang kiai dapat dijadikan sebagai sesuatu yang tidak terkalahkan dalam pertarung menjadi walikota. Sehari menjelang pemilihan walikota Hanfi diminta Rais mendatangi Kiai Karnawi untuk meminta satu biji kurma. Sang kiai memberikan buah kurma itu kepada Hanafi untuk diteruskan kepada Umar Rais.

Hanafi yang menerima buah kurma itu tampaknya yakin kalau Rais memakan buah kurma itu ia akan terpilih menjadi walikota. Dalam hati Hanafi masih menolak pencalonan manjikannya itu. Ia meolak karena akan terima dampak jika majikan terpilih. 

Dia pasti lebih direpotkan sebagai sopir. Kerepotan itu sudah Hanafi rasakan selama hari-hari persiapan menjelang pemilihan. Setiap hari harus ke mana-mana mengantar bahan kampanye termasuk amplop-amplop berisi uang. Hanafi, tak rela untuk keadaan seperti itu sehingga ia berniat menggagalkan majikannya menjadi walikota. Hanafi menggantikan buah kurma milik kiai dengan kurma yang dijual di tepi jalan. Buah kurma yang diterima dari kiai dimakan Hanafi dan kepada majikan diserahkan kurma yang dibelinya. Pada akhir cerita Hanafi tampaknya bingung karena dalam penghitungan suara Umar Rais dinyatakan unggul dan terplih menjadi walikota.

  • Psikoanalitik Carl Gustav Jung
  • Carl Gustav Jung adalah seorang berkebangsaan Jerman. Jung melakukan penyelidikan psikologi secara intensif dan kontinu sehingga ia berhasil memperoleh data-data penting tentang psikologi hingga membuatnya dikenal sebagai seorang pelopor psikologi analitik. Teori Jung dalam psikologi analitik yaitu teori struktur jiwa, fungsi jiwa, sikap jiwa, dan tipologi manusia (Prawira, 2014: 211).
  • Teori Struktur Jiwa

Menurut Jung, psyche adalah keseluruhan dari segala peristiwa kejiwaan, baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Selain itu, Jung juga mengemukakan pandangannya tentang struktur psyche. Pandangan Jung tentang struktur psyche sebagai berikut.

  • Alam sadar (kesadaran)
  • Alam tak sadar (ketidaksadaran)

Kesadaran berfungsi menyesuaikan diri dengan dunia luar, sedangkan ketidaksadaran berfungsi menyesuaikan diri dengan dunia dalam. Ketidaksadaran adalah kekuatan primer dari hidup kejiwaan manusia. Ketidaksaran merupakan sumber bagi kesadaran. Tidak adanya ketidaksadaran maka kesadaran tidak akan dapat bekerja. Oleh karena itu, ketidaksadaran tidak boleh lenyap.

  • Fungsi Jiwa

Gagasan penting dari Jung yaitu di dalam jiwa manusia terdapat kesadaran dengan empat fungsi yang fundamental yaitu dua fungsi yang rasional dan dua fungsi yang irasional. Fungsi-fungsi yang sifatnya rasional, misalnya tentang pikiran dan perasaan. Sementara fungsi-fungsi yang sifatnya irasional, misalnya pengindraan dan intuisi. Pada setiap individu yang normal dipastikan memiliki kesadaran dengan fungsi-fungsi tersebut. Lebih lanjut Jung menjelaskan bahwa pikiran dan perasaan pada manusia yang ia maksudkan tersebut dikatakan mempunyai fungsi yang rasional. 

Hal ini disebabkan kedua fungsi tersebut mempunyai tugas menilai pikiran dengan kriteria benar dan salah. Perasaan menilai dengan kriteria buruk dan baik. Sementara penginderaan dan intuisi mempunyai fungsi fundamental yang sifatnya irasional. Karena penginderaan dan intuisi tugasnya tidak memberikan penilaian tetapi hanyalah mengamati. Untuk membedakan pengertian yang sifatnya mendasar maka dalam hal ini pengamatan yang menggunakan indra disebutnya sebagai pengamatan. Sementara itu, pengamatan yang menggunakan insting disebutnya sebagai suatu intuisi dan sifatnya tidak disadari oleh manusia.

Fungsi-fungsi jiwa manusia menurut Jung dapat dituliskan seperti dalam tabel berikut ini.

  • Sikap Jiwa

Sikap jiwa adalah arah dari energi psikis umum atau libido yang menjelma dalam bentuk orientasi manusia terhadap dunianya. Arah aktivitas energi psikis itu dapat keluar ataupun ke dalam dan demikian pula arah orientasi manusia terhadap dunianya, dapat keluar ataupun ke dalam. Jadi berdasarkan sikap jiwanya manusia dapat digolongkan menjadi dua tipe yaitu manusia-manusia yang bertipe ekstrovert dan manusia-manusia yang bertipe introvert.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun