Mohon tunggu...
Puspa Callista Dewangga
Puspa Callista Dewangga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang suka mendengarkan musik, menonton film, dan suka kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menganalisis Media Guru Kelas 4 Sekolah Dasar dalam Menjelaskan Operasi Hitung Bilangan Bulat

15 Juli 2024   19:01 Diperbarui: 15 Juli 2024   19:16 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak

Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui media pembelajaran yang digunakan oleh guru kelas 4 sekolah dasar pada saat menjelaskan operasi hitung bilangan bulat. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan cara mewawancarai salah satu guru kelas 4 sekolah dasar. Hasil pada wawancara yaitu media pembelajaran yang digunakan untuk menjelaskan operasi hitung bilangan bulat adalah dengan kartu positif dan negatif. Media pembelajaran menggunakan kartu positif dan negatif dianggap efektif karena mayoritas sisawa dapat memahami materi operasi hitung bilangan bulat. Lalu bagi siswa yang masih belum memahami materi diberikan penjelasan kembali dan dapat menggunakan bantuan garis bilangan.

Kata kunci: metode, guru, operasi hitung bilangan bulat

1.Pendahuluan

 Matematika adalah mata pelajaran yang dipelajari sedari sekolah dasar bahkan sampai perguruan tinggi. Dalam kehidupan sehari-hari matematika pasti dibutuhkan maka matematika sangat penting untuk dipelajari. Matematika merupakan ilmu yang mengutamakan proses penalaran manusia. Menuru Reys-dkk (1984) matematika adalah kajian tentang pola, pola berpikir, seni, bahasa dan alat. Sejalan dengan itu, menurut Sujono (1988: 5) matematika adalah cabang ilmu yang pasti dan terstruktur secara teratur. Matematika juga merupakan ilmu tentang berpikir secara logis dan masalah pada matematika berhubungan dengan angka atau bilangan.

Dalam pembelajaran matematika disekolah, para siswa masih menganggap sulit pelajaran matematika. Sejalan dengan (Surya, 2021:2) terdapat anak yang tidak memahami bagian sederhana dan banyak konsep yang salah dipahami setelah belajar matematika. Matematika adalah materi yang berkaitan, jika kesalahan pada suatu konsep yang disampaikan saat pembelajaran akan berdampak pada pengertian dasar yang ditangkap oleh siswa sehingga memengaruhi pembelajaran matematika selanjutnya. Selain itu siswa akan merasa putus asa bahkan takut mengerjakan soal matematika jika konsep yang diterimanya tidak benar atau tidak di pahami dengan baik. Dalam hal ini guru memegang peranan penting. Sejalan dengan hasil penelitian Morgan (dalam Asrori 2002:40) kualitas guru dapat berperan penting dalam peningkatan kualitas dan hasil belajar siswa.

Guru memiliki peranan penting dalam berlangsungnya proses belajar mengajar di dalam kelas. Guru harus menguasai materi pelajaran yang akan disampaikan kepada para siswanya. Sehingga guru dapat menjawab semua pertanyaan dari siswa serta jika seorang guru telah menguasai materi maka guru akan menyampaikan materinya menggunakan bahasa yang lebih mudah di mengerti oleh siswa dan siswa akan paham dengan materi yang di sampaikan oleh gurunya. Selain itu metode yang digunakan oleh guru saat proses belajar mengajar dapat memengaruhi kepahaman materi yang akan diterima siswa.

Metode pembelajaran digunakan guru agar terciptanya proses belajar mengajar sesuai dengan indikator yang telah di tetapkan sebelumnya. Metode pembelajaran adalah cara guru dalam mencapai suatu tujuan saat proses belajar mengajar. Sejalan dengan itu, metode pembelajaran menurut Sudjana (2005:76) adalah cara guru untuk menjalin hubungan dengan siswa saat proses belajar mengajar berlangsung. Dengan suatu metode yang tepat maka siswa dapat memahami materi dengan baik.

Salah satu materi pada matematika yang paling mendasar adalah operasi hitung bilangan bulat. Operasi hitung bilangan bulat adalah materi yang sangat erat berkaitan dengan semua materi pada matematika, maka materi ini perlu untuk dipahami dengan baik agar dapat memahami materi selanjutnya yang lebih tinggi. Operasi hitung pada bilangan bulat meliputi pertambahan (+), pengurangan (-), perkalian (x), pembagian (:).

Pada bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat positif, bilangan bulat negatif dan nol. Bilangan bulat positif sering disebut juga dengan bilangan asli, meliputi {1,2,3,4,5,...}. Sedangkan bilangan positif yang dimulai dari angka nol disebut juga bilangan cacah, contoh bilangan cacah {0,1,2,3,4,5,...}. Lalu bilangan bulat negatif sering disebut juga lawan dari bilangan asli, meliputi {-1,-2,-3,-4,-5,...}. Jika di tulis dalam bentuk garis bilangan nol berada diantara bilangan bulat postif dan bilangan bulat negatif, seperti {...,-3,-2,-1,0,1,2,3,...}.

Untuk memudahkan peserta didik dalam mengerjakan operasi hitung bilangan bulat maka dibutuhkan metode, lalu metode apakah yang digunakan guru saat proses belajar mengajar tentang materi operasi hitung bilangan bulat. Maka dari itu akan dilakukan wawancara terhadap salah satu guru kelas 4 di sekolah dasar untuk mengetahui metode yang digunakan pada saat mempelajari operasi hitung bilangan bulat.

2.Metode Penelitian

Penelitian dalam artikel ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif yaitu dengan cara mewawancarai salah satu guru kelas 4 sekolah dasar sebagai narasumber untuk mengetahui lebih lanjut tentang penelitian ini. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah pertanyaan yang relevan dengan tema yang diteliti.

3.Hasil dan Pembahasan

 Berdasarkan wawancara yang telah di lakukan kepada salah satu guru kelas 4 sekolah dasar, berikut hasil wawancara. "Media yang digunakan dalam menjelaskan operasi hitung bilangan campuran adalah dengan menggunakan kartu bilangan positif negatif." Kartu positif dan negatif menjadi media pembelajaran visual yang digunakan dalam proses pembelajaran opersi hitung bilangan.

Penjelasan penggunaan kartu positif dan negatif "Pada operasi hitung penjumlahan di lakukan dengan cara menambahkan kartu, pada operasi hitung pengurangan dilakukan dengan cara mengambil kartu, apabila ada bilangan yang negatif maka di buat sepasang terlebih dahulu (positif dan negatif) lalu sisanya atau kartu yang tidak memiliki pasangannya adalah hasil akhit operasi hitungnya. Untuk perkalian dan pembagian, terdapat faktor kali atau bagi dan bilangan yg di kalikan atau dibagikan, jika faktor kali atau bagi negatif maka kartu di balik (kartu negatif)."

Contoh aplikasi kartu pada soal pertambahan dan pengurangan, 3+4=... maka terdapat 3 kartu positif dan 4 kartu positf maka jumlah seluruh kartu dihitung menjadi 7. Pada pengurangan 5-4=... maka terdapat 5 kartu positif dan 4 kartu negatif, lalu pasangkan kartu positif dengan kartu negatif maka kartu yang tidak memiliki pasangan bersisa 1 kartu positif maka hasilnya adalah 1.

Contoh aplikasi kartu pada soal perkalian, 2x3=... maka terdapat 2 kartu positif sebanyak 3 kali maka jumlah seluruh kartu adalah 6. Pada perkalian dengan tanda negatif 3x(-4)=... maka terdapat 3 kartu positif sebanyak 4 kali, setelah itu dijumlahkan seluruh kartu menghasilkan angka 12, karena terdapat angka negatif maka kartu dibalik menjadi negatif, maka hasil akhir menjadi negatif 12.

Contoh aplikasi kartu pada soal pembagian, 6:2=... maka 6 kartu positif dibagi menjadi 2 bagian yang sama banyak karena 2 sebagai faktor pembagi, sehingga setiap bagian mendapat 3 kartu positif artinya 6:2=3. Pada pembagian tanda negatif 8:(-4)=... maka 8 kartu positif di bagi menjadi 4 bagian yang sama banyak karena 4 merupakan faktor pembagi, maka setiap bagian mendapat 2 kartu positif, tetapi karena 4 merupakan bilangan negatif maka kartu dibalik menjadi negatif, sehingga hasil akhir 8:(-4)=-2.

Media pembelajaran dengan menggunakan kartu positif dan negatif pada operasi hitung bilangan bulat sangat efektif, sehingga sebagian besar siswa paham. Lalu Bagaimana jika terdapat siswa yang masih belum paham dengan metode ini. "Guru akan memberi penjelasan kembali dengan menggunakan angka sederhana, serta melakukan latihan terus menerus, untuk mengajarkan operasi hitung campuran penjumlahan dan pengurangan dapat pula di ajarkan dengan garis bilangan."

4.Kesimpulan

Media pembelajaran yang digunakan oleh salah satu guru kelas 4 sekolah dasar dalam menjelaskan operasi hitung bilangan bulat adalah dengan kartu positif dan negatif. Untuk operasi penjumlahan maka kartu positif di tambahkan. Jika terdapat operasi pengurangan maka kartu negatif dipasangkan dengan kartu positif, lalu sisa dari kartu yang tidak memiliki pasangan adalah hasil dari operasi hitungnya. Untuk perkalian dan pembagian jika faktor pengali atau pembagi negatif maka kartu di balik menjadi kartu negatif semuanya.

5.Daftar Pustaka

Dea Kiki Yestiani, N. Z. (2020). PERAN GURU DALAM PEMBELAJARAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Fondatia : Jurnal Pendidikan Dasar Volume 4, Nomor 1,, 42.

Indah Sylvia Santoso, T. M. (2014). PENGGUNAAN MEDIA GARIS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT. JPGSD. Volume 02 Nomor 03.

Novitasari, D. (2016). PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA. JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN MATEMATIKA Volume 2 Nomer 2 , 8-9.

Rahmah, N. (2013). HAKIKAT PENDIDIKAN MATEMATIKA. al-Khwarizmi, Volume 2,, 3.

Sugiyamti. (2018). PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBUAT SKETS GRAFIK FUNGSI ALJABAR SEDERHANA PADA SISTEM KOORDINAT KARTESIUS MELALUI METODE COOPERATIF LEARNING JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 6 SUKOHARJO SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Edunomika -- Vol. 02, No. 01 , 176.

WILDANIATI, Y. (2015). PEMBELAJARAN MATEMATIKA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DENGAN ALAT PERAGA. Elementary Vol. I Edisi 1 , 36.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun