Mohon tunggu...
Puspa Agustin
Puspa Agustin Mohon Tunggu... Penulis - Penulis - Sastra Indonesia

Seseorang yang memiliki ketertarikan pada bidang kepenulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: P

18 Desember 2024   00:48 Diperbarui: 18 Desember 2024   01:06 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah tangisnya yang semakin deras dan sesak, Nala hilang akal. Ia melirik ke arah sabun pembersih wc yang tepat berada di depan pintu kamar mandinya.

Nala mendekat, membuka tutupnya dengan tergesa-gesa diiringi isak tangis yang menyesakkan dadanya.

Sepersekian detik, dengan agak ragu dan takut ia mendekatkan ujung lubang botol tersebut ke mulutnya, tiba-tiba handphone-nya berdering.

Dina menelepon.

"Halo Nal, kamu masih di kos atau udah sampe office?"

"Di kos, Din." Jawabannya dengan napas tersengal.

"Eh, kamu lagi nangis ya, Nal? Kenapa? Ini ada kaitannya sama berita PwC pagi ini ya? Sabar ya, Nal."

"Hah, berita PwC, maksudnya gimana, Din? Berita apa?"

"Ya ampun kamu belum denger ternyata? Mas Jai Nal, Mas Jai bunuh diri, kata security yang liat, Mas Jai lompat dari lantai 34 di WTC3 subuh tadi. Kabarnya dari kemarin dia gak pulang ke rumah, di office semaleman."

Nala syok. Gemetar.

"Nal... Nala, kamu baik-baik aja? Kamu kalo mau nangis, selesaiin dulu aja gak papa. Nanti kita ketemu di office ya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun