Menurut Tomlinson yang dikutip dalam Modul Pendidikan Guru Penggerak 2.1, Kesiapan belajar setiap murid itu  seperti equalizer akademik yang bisa digeser kekanan atau kekiri. " Setelan" equalizer ini tiap anak berbeda.  Ada 6 setelan equalizer akademik yang dimiliki setiap satu orang murid, yakni:
- Dia masih berfikir mendasar atau sudah berfikir transformatif
- Dia masih berfikir konkret atau sudah berfikir abstrak
- Dia masih berfikir sederhana atau sudah berfikir kompleks
- Dia masih membutuhkan penjelasan terstruktur atau sudah mampu berfikir Open Ended
- Dia cara berfikirnya masih Tergantung (dependent)  atau sudah  Mandiri (Independent)
- Dia berfikirnya lambat atau sudah cepatÂ
Keenam potensi berfikir ini bisa dijadikan pertimbangan bagi seorang guru untuk membuat kelompok -- kelompok belajar dikelas selama pembelajaran berdiferensiasi diaplikasikan. Misalnya guru akan mengajaran materi matematika mengenal luas bangun datar segi empat, guru bisa membagi murid dikelas menjadi dua kelompok. Â
Kelompok A  beranggotaan murid -- murid yang masih berfikir mendasar, Kelompok B beranggotakan murid -- murid yang sudah berfikir transformatif. Diferensiasi yang dilakukan untuk kelompok A adalah memberikan penjelasan cara menghitung luas bangun datar segi empat secara mendasar  dengan memberi lebih banyak contoh dan berulang ulang sampai mereka faham dengan sedikit latihan soal.Â
Diferensiasi yang dilakukan untuk kelompok B adalah memberikan penjelasan secara lebih singkat dan lebih banyak memberikan latihan soal untuk mengasah ketelitian tiap murid dikelompok ini.
Adapun cara menggali informasi tentang Kesiapan belajar setiap murid bisa dilakukan dengan beberapa cara, yakni:
Mengadakan tes awal (Pretes) secara tertulis
Mengadakan kuis secara lisan sebelum materi baru diajarkan
Mengamati cara belajar murid pada materi sebelumnya
Berdiskusi dengan murid -- muridnya berdasarkan pemahaman awal murid pada materi yang akan diajarkan
Menggunakan berbagai penilaian penilaian diagnostik untuk memastikan bahwa murid telah berada dalam level yang  sesuai
Minat belajar murid adalah kesediaan seorang murid mempelajari suatu materi pelajaran  jika dikaitkan dengan minat pribadi mereka dibidang tertentu dalam kehidupan sehari -  hari dirumah atau kepribadian mereka. Contoh : Ali suka sekali sepak bola. Dia akan sangat berminat mempelajari mata pelajaran tertentu jika dikaitkan dengan sepakbola.Â