"Minggu, Om, di sini libur. Apa di daerah Om Minggu tidak libur?" sergah salah seorang dari mereka.
"Oh iya hehe, sama di daerah Om juga libur, kita 'kan sama satu tanah air Indonesia. Ayo tos dulu!"
Saya tos tangan ke anak-anak itu, tanpa ragu dia juga menyambutnya.
"Adik, namamu siapa?" tanyaku.
"Okta Om!" jawab salah seorang dengan keras.
"Kelas berapa?" tanyaku lagi.
"Kelas 3 SD," jawabnya.
Saya sudah mulai akrab dengan mereka. Bahkan mereka mau dan semangat saat saya ajak untuk menemani keliling kampung.
Saya pun berjalan memisahkan diri dari rombongan tim. Saya dan anak-anak pun memulai menelusuri areal kampung Distrik Fayit.
Saat berjalan melewati tumpukan sampah, saya pun bertanya: "Hai Okta, Gabriel, Stefanus, itu apa?"
Saya pun menerangkan. Itu namanya sampah. Kalau kita membuang sembarangan nanti bisa kotor dan timbul penyakit. Mereka hanya mengangguk-angguk saja. Saya jelaskan kalau sampah dibuang di sembarang tempat, bisa kena kaki lalu infeksi, bisa jadi sarang lalat dan penyakit