Mohon tunggu...
PURNOMO
PURNOMO Mohon Tunggu... Ilmuwan - Alumni Pascasarjana Universitas Brawijaya

Alumni Pascasarjana Universitas Brawijaya dan sekarang bekerja sebagai Konsultan Individual, Tim Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman Strategis Kementerian PUPR dalam Membantu Kejadian Luar Biasa (KLB) Kabupatan Asmat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pancasila! Kami Anak Asmat Siap menjadi Pemimpin Indonesia (Bagian ke-2)

4 Maret 2018   16:17 Diperbarui: 4 Maret 2018   16:27 825
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Minggu, Om, di sini libur. Apa di daerah Om Minggu tidak libur?" sergah salah seorang dari mereka.

"Oh iya hehe, sama di daerah Om juga libur, kita 'kan sama satu tanah air Indonesia. Ayo tos dulu!"

Saya tos tangan ke anak-anak itu, tanpa ragu dia juga menyambutnya.

"Adik, namamu siapa?" tanyaku.

"Okta Om!" jawab salah seorang dengan keras.

"Kelas berapa?" tanyaku lagi.

"Kelas 3 SD," jawabnya.

Saya sudah mulai akrab dengan mereka. Bahkan mereka mau dan semangat saat saya ajak untuk menemani keliling kampung.

Saya pun berjalan memisahkan diri dari rombongan tim. Saya dan anak-anak pun memulai menelusuri areal kampung Distrik Fayit.

Saat berjalan melewati tumpukan sampah, saya pun bertanya: "Hai Okta, Gabriel, Stefanus, itu apa?"

Saya pun menerangkan. Itu namanya sampah. Kalau kita membuang sembarangan nanti bisa kotor dan timbul penyakit. Mereka hanya mengangguk-angguk saja. Saya jelaskan kalau sampah dibuang di sembarang tempat, bisa kena kaki lalu infeksi, bisa jadi sarang lalat dan penyakit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun