Mohon tunggu...
Purnawan Kristanto
Purnawan Kristanto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Penulis

Purnawan adalah seorang praktisi komunikasi, penulis buku, penggemar fotografi, berkecimpung di kegiatan sosial, kemanusiaan dan keagamaan. Menulis di blog pribadi http://purnawan.id/

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Tanam Sayur Hijau dengan Teknologi Hijau

18 Juli 2022   15:43 Diperbarui: 18 Juli 2022   15:50 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga penerima manfaat. Foto: Purnawan K

Cuuuurrr! Air mengalir di ujung selang.

Hore! Air su mengalir!

Semua bersorak kegirangan. Air di sungai mengalir ke ladang-ladang. Debitnya lumayan besar. Tong plastik 100 liter dapat diisi hanya dalam 10 menit. Saya bersyukur akhirnya misi ini bisa diselesaikan.

Air su dekat. Foto: Purnawan Kristanto
Air su dekat. Foto: Purnawan Kristanto

Warga penerima manfaat. Foto: Purnawan K
Warga penerima manfaat. Foto: Purnawan K

Kami lalu bergegas berkemas untuk menuju ke Lewa. Di sana kami akan memasang lampu tenaga surya untuk 10 rumah. Menggunakan mobil dobel kabin, pendeta Naftali segera memacu mobilnya melewati padang sabana khas Sumba Timur. Setelah itu melewati hutan.

Duaaarrrr!

Terdengar ledakan dari arah kap mesin. Asap mengepul. Air muncrat. Mobil segera berhenti. Rupanya selang radiator terlepas. Ujungnya meleleh karena kepanasan. Namun belum sempat memeriksa lebih teliti, turun hujan sangat lebat. Kami terpaksa meringkuk di dalam mobil selama 3 jam tanpa melakukan apa-apa. Saat itu posisi kami sangat jauh dari rumah warga desa. Tidak ada sinyal telepon sama sekali. Memang ada beberapa mobil dan sepeda motor yang melintas, namun mereka tidak dapat menolong karena kekurangan peralatan.

Saat hujan masih turun, pendeta Naftali mencegat sepeda motor yang sedang melintas. Dia minta tolong untuk diboncengkan ke tempat yang ada sinyal HP-nya. Sementara itu kami bertiga yang ditinggal di dalam mobil bersiap untuk menginap di hutan. Air minum masih cukup, tapi kami tidak membawa bekal makanan karena pikir untuk perjalanan 3 jam tidak perlu menyiapkan bekal makanan.

Ternyata hanya selang radiator yang lepas. Foto: Purnawan
Ternyata hanya selang radiator yang lepas. Foto: Purnawan

Tak lama kemudian hujan reda. Dalam gerimis tipis, kami memeriksa kembali kondisi mesin. Guyuran air hujan cukup ampuh mendinginkan mesin. Setelah memeriksa dengan cermat, ternyata selang radiator dapat dipasang kembali. Masalahnya, kami tidak menemukan obeng untuk menguatkannya. Jika selang itu dapat terpasang maka kami yakin mobil dapat berjalan kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun