Mohon tunggu...
Purnawan Kristanto
Purnawan Kristanto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Penulis

Purnawan adalah seorang praktisi komunikasi, penulis buku, penggemar fotografi, berkecimpung di kegiatan sosial, kemanusiaan dan keagamaan. Menulis di blog pribadi http://purnawan.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Storytelling untuk Menyembuhkan Trauma

10 Juli 2012   18:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:05 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transisi A: Pada bagian ini partisipan menceritakan gejala awal yang muncul sebelum peristiwa traumatik itu terjadi. Misalnya, pada korban pembantaian, partisipan bercerita bahwa sebelum terjadi pembunuhan massal, dia melihat helikopter berputar-putar di atas di kampungnya.

Fase 2: Selanjutnya partisipan menceritakan kejadiannya. Bagaimana peristiwa itu terjadi?

Transisi B: Partisipan mengisahkan dimana posisinya ketika hal itu terjadil Apa yang dilakukannya sesaat setelah kejadian itu.

Fase 3: Pada bagian ini, partisipan menceritakan keadaan hidupnya setelah kejadian. Perubahan apa yang terjadi?

Transisi C: Partisipan membagikan nilai atau ajaran agama yang diyakininya saat ini.

Fase 4: Partisipan membagikan mimpi atau harapan atas kehidupan yang ingin didapatkannya pada masa datang.

Dalam kenyataannya, proses penceritaan tidak bisa berurutan. Misalnya dimulai dari fase 4, lalu melompat ke fase 2, lalu ke fase 3 dan seterusnya. Hal itu tidak menjadi masalah karena storytelling tidak harus berjalan secara linier.

Pada beberapa orang, ada kemungkinan mengalami kesulitan dalam bercerita. Pada penyintas yang traumatik hambatan mereka bertambah lagi karena mereka harus mengingat kembali kejadian yang tidak menyenangkan itu.

13419445482049531497
13419445482049531497

Simbol

Untuk itu dapat penggunaan benda simbolik dapat menjadi pintu masuk dalam bercerita. Pada dasarnya setiap hari kita menggunakan metafora untuk menjelaskan sesuatu yang sulit untuk digambarkan.  Aktivitas: Setiap partisipan membawa simbol tentang penyembuhan. Setiap hari kita menggunakan metafora untuk menjelaskan sesuatu yang sulit digambarkan. Dalam trauma healiang, metafora dapat digunakan untuk mulai dari anak-anak sampai dengan usia lanjut. Metafora membantu manusia untuk mengekspresikan diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun