Mohon tunggu...
Purnawan Kristanto
Purnawan Kristanto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Penulis

Purnawan adalah seorang praktisi komunikasi, penulis buku, penggemar fotografi, berkecimpung di kegiatan sosial, kemanusiaan dan keagamaan. Menulis di blog pribadi http://purnawan.id/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melongo di Davao

5 Juni 2012   12:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:22 1458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat menumpang taksi ke bandara, mata saya tertumbuk pada tulisan di dasbor taksi. Perusahaan taksi ini memberikan diskon 20% kepada penumpang manula dan 7,5 persen kepada penumpang dengan kebutuhan khusus. Sebuah layanan yang menyentuh kemanusiaan. Pikiran saya langsung terbang ke Indonesia. Sopir taksi di Indonesia barangkali malah kalau bisa berusaha menghindari  manula dan kaum difabel karena tidak mau ribet.

Secara geografis, posisi Davao lebih dekat ke Indonesia daripada ke Manila. Itu sebabnya ada banyak kemiripan makanan dengan masakan Indonesia. Di sini ada wajik, lumpia, pisang goreng, ketan rebus, capcay, siomay, ayam panggang, bakpao dll.  Barang-barang buatan Indonesia juga telah masuk ke pasar Davao. Batik menjadi dagangan yang laris. Di pasar oleh-oleh Aldivenko, terlihat ada banyak kios yang memasang tulisan "House of Batik." Jamu tradisional dari Madura juga sudah penetrasi di Davao ini.

1338900893398572179
1338900893398572179

Hal terakhir yang membuat saya melongo di Davao adalah tulisan: "Wireless Public Cemetry" di depan kuburan di Davao. Kalau di Indonesia tempat ini disebut juru kunci atau pengurus makam, tapi yang bikin penasaran adalah tulisan "wireless." Apa artinya? Di dekatnya juga ada sebuah SD dengan tulisan "wireless public school." Saat saya tanyakan pada orang Filipina, mereka memberi jawab yang membuat saya melongo, "Itu artinya kantornya nggak pakai kabel!"

13389009671630313961
13389009671630313961

Baca juga:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun