Pertama, kenali tujuan. Kita harus mengetahui tempat yang dituju dan bagaimana cara mencapainya (rute). Kita bisa bertanya kepada siapa pun yang lebih berpengalaman atau bisa juga menggunakan aplikasi google map. Saya pribadi lebih suka cara kedua. Aplikasi ini sangat membantu mencapai tujuan, bahkan lokasi yang belum pernah kita kunjungi sekalipun.
Misalnya, saat mencari rute ke Pasar Sindang dari RSUD Tugu Koja. Google map akan memberikan beberapa alternatif rute.
Trayek JakLingko diawali kata "JAK" lalu diikuti angka. Salah satu rute yang diberikan adalah menggunakan JAK 117 (Terminal Tanjung Priok - Tanah Merdeka) > JAK 115 (Terminal Tanjung Priok - Pegangsaan II IGI), seperti gambar 1.
Selain mendapatkan rute yang akan ditempuh, kita juga mendapatkan perkiraan waktu tempuh, sehingga membantu menentukan jam keberangkatan.
Kedua, siapkan Kartu Uang Elektronik (KUE). Meskipun naik JakLingko gratis, tetap berlaku sistem pembayaran menggunakan uang elektronik. Penumpang wajib memiliki KUE seperti yang diterbitkan bank dan tidak harus menggunakan KUE edisi JakLingko. Satu kartu untuk satu orang (one man one ticket). KUE edisi JakLingko dapat dibeli via vending machine yang tersedia di halte bus Transjakarta.
Ketiga, cari tahu titik pemberhentian JakLingko terdekat dari titik berangkat. Caranya bisa bertanya kepada yang lebih berpengalaman atau menggali info di dunia maya. Peta rute JakLingko bisa diakses di https://transjakarta.co.id/peta-rute/ > Mikrotrans. Dari peta rute tersebut dapat diketahui titik-titik pemberhentian JakLingko atau lazim disebut "bus stop".
Bus stop biasanya ditandai dengan rambu seperti gambar 4. Saat menunggu, berdirilah cukup dekat dengan rambu agar diacuhkan oleh JakLingko.