Mohon tunggu...
Purnama Putra
Purnama Putra Mohon Tunggu... Guru - guru

guru matematika

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Impian yang Tak Bisa Dihalangi

9 Agustus 2018   21:53 Diperbarui: 9 Agustus 2018   22:03 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Apa yang dikatakan orang-orang itu fakta terjadi pada diriku. Awalnya aku goyah dan menunda pendaftaran. karena kata-kata itu rata-rata aku dengarkan dari mulut-mulut orang. Namun pada akhirnya aku menekatkan diri dengan bismillah, aku daftarkan diriku menjadi pelamar CPNS.

Setelah proses pendaftaran, beberapa hari kemudian kulalui kisah ku dengan mengikuti tes.  Tes yang di uji berupa tes tulis mencakup pengetahuan umum, tes bakat skolastik, pengetahuan agama, dan tes matematika yang dijawab dengan menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK).  Bermodalkan ilmu yang kumiliki, alhamdulillah soal tes bisa aku jawab. Selesai mengikuti tes, aku langsung kembali lagi ke Banda Aceh untuk mengajari anak-anak korban tsunami.

Beberapa bulan kemudian, ketika aku sedang mengajar anak-anak pengungsian di banda Aceh, aku terima telepon dan sms dari kawan-kawan mengucapkan selamat kepadaku karena telah lulus jadi CPNS.  Aku ragu benar lulus atau tidak, kata kawan-kawan pengumuman itu ada di harian SERAMBI INDONESIA. Lalu kucari koran itu ke warung-warung terdekat. Ketika kutemukan dan kubaca langsung ternyata ada namaku lulus sebagai guru SMA.  

Aku terharu sekali dan sujud syukur setelah membaca pengumuman itu. Allah Maha mendengar doa hambanya. Dan berkat doa ibuku, keluargaku dan anak-anak pengungsian, anak-anak miskin, anak-anak yatim / piatu / yatim piatu, anak-anak didikku di balai pengajian aku bisa menggapai cita-cita itu. yaitu menjadi guru tetap atau guru PNS.

Doa adalah senjata yang paling ampuh. Ketika mendapat SK dari bupati Pidie, aku mendapat tugas di SMAN 1 DELIMA  dari tanggal 1 April 2006 sampai dengan sekarang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun