Mohon tunggu...
Imam Punarko
Imam Punarko Mohon Tunggu... Guru - Aktivitas membaca dan menulisnya

seorang pengajar yang belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tips Membangun Keluarga di Tengah Gempuran Teknologi

16 April 2018   13:22 Diperbarui: 16 April 2018   13:24 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Anak punya potensi masing-masing, jangan sampai kita hancurkan potensi tersebut. ternyata cara menghancurkan potensi itu kadang  kita lakukan tanpa sadar, yaitu membandingkan anak kita dengan anak tetangga, kakak dan adik. 

Ibu-ibu di Jepang diajarkan untuk tidak membandingkan anak kita dengan anak lain. karena kalau dibandingkan anak akan cenderung memaksakan potensi nya pada si anak yang dibandingkan. padahal bisa jadi potensi anak kita yang belum dikeluarkan lebih besar dari pada potensi nya sendiri.

3. Ajak anak dengan kalimat ganti positif

Anak punya hal-hal yang mengejutkan, mereka bisa bergerak dan punya hal yang tidak pernah kita duga sebelumnya. pekerjaan rumah yang kita kerjakan dirumah adalah mengarahkan anak agar mau mengikuti apa yang kita inginkan tanpa membuatnya merasa salah. 

Kita sering dengar penggunaan kata "jangan" pada anak tidak baik. tapi kadang kondisi kurang memungkinkan kita untuk bicara kata "jangan". ternyata setelah di coba berhasil juga. artinya kita disini mengkondisikan kita untuk juga belajar. misal kata jangan di ganti dengan ayo nak main ini saja, anak hebat main ini.

4. Ciumlah anak di ke empat bagian ini

Mencium anak ternyata membuat anak kita semakin dekat dengan kita. ciumlah ubun-ubunnya anak akan tunduk pada kita, usahakan cium ubun-ubunnya sambil mendoakan nya. 

Bagian kedua yang di cium adalah keningnya, anak akan bangga dengan kita. bagian ketiga ciumlah di pipinya, anak akan merasa kita amat sayang kepadanya, sehangat hembusan nafas kita. ciumlah tangan anak sesekali agar ia merasa bahwa kita sangat dekat padanya bukan tanda tunduk, namun tanda kita sangat dekat dengannya. teori cium anak ini mungkin terlihat biasa saja, tapi yakinlah hasilnya sangat luar biasa. 

5. Sedapat mungkin jauhkan anak dari gadget

Gadget pada anak usia belia adalah musuh yang harus kita hindari. gadget membuat psikomotorik anak melambat bukan membuat cepat. membuat anak pasif, tidak mendengar apa yang kita katakan. gadget pada anak membuat si anak teralihkan fokusnya, seluruh fokusnya kalau bisa saya katanya. Sehingga kesannya tenang padahal kita sedang membuat perkembangan sianak terhambat. perhatikan bagaimana para orang tua pencipta teknologi seperti bill gates (microsoft) dan Steve jobs (apple) mereka bahkan tidak boleh menggunakan gadget sampai mereka benar -benar dewasa.

6. Bergerak dan kotor itu baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun