Mohon tunggu...
Pulo Siregar
Pulo Siregar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Advokasi Nasabah

Pegiat Advokasi Nasabah melalui wadah Lembaga Bantuan Mediasi Nasabah (LBMN). Pernah bekerja di Bank selama kurang lebih 15 tahun. Penulis buku BEBASKAN UTANGMU. Melayani Bantu Mediasi/Negosiasi/Konsultasi/Advokasi Nasabah. WA: 081139000996 Email: lembagabantuanmediasi@gmail.com Website: www.medianasabah.com

Selanjutnya

Tutup

Financial

Melunasi dan Dapat Surat Lunas Bank BNI: Bermula dari Blacklist BI Checking

2 Februari 2011   09:40 Diperbarui: 16 Desember 2024   21:04 1782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh Surat Lunas Bank BNI (Sumber: Media Nasabah)

Karena saya baru pertama kali berurusan untuk hal seperti ini di bank BNI, saya belum tahu persis prosedurnya bagaimana. Kalau di bank lainnya saya sudah sering berurusan jadi sudah tahu alurnya bagaimana. 

Kalau di tempat lain biasanya pada saat kita datang, mereka lalu mengadministrasikan, lalu dipanggil sesuai urutan. Tapi kalau yang ini beda. 

Waktu itu yang melayani adalah petugas security (Satpam). Tak masalah sebenarnya. Karena di beberapa tempat juga ada yang seperti itu. Namun yang membedakan adalah kalau di tempat lain Satpam tersebut hanya mengatur urutan dan menanyakan informasi awal yang diperlukan, untuk selanjutnya kita akan berhadapan dengan petugas yang ditunjuk. Kalau yang ini, dia sendiri yang kasak kusuk. 

Setelah mencatat data awal yang ditanyakan dan diteruskan ke dalam, hampir 1 jam menunggu tidak ada pergerakan. Padahal saya lihat yang berurusan hanya saya. Tidak ada yang lain. 

Karena jam memang sudah menunjukkan pukul tiga siang. Kalau banyak gak masalah. Mungkin nunggu giliran. Ini tidak ada yang menunggu giliran. Karena terlalu lama, saya mencoba complain ke security tersebut yang langsung direspons dengan masuk lagi kedalam. 

Akan tetapi, setelah didalam, ada hampir setengah jam dia tidak keluar-keluar. Hampir kesal juga saya jadinya. Tapi saya masih tetap coba untuk menahan sabar. Celakanya, kesabaran itu tidak mendapat ganjaran yang menggembirakan, malah informasi yang mengejutkan. Karena si security tadi menunjukkan catatan mengenai total kewajiban atas nama ibu yang meminta saya untuk bantu urus tersebut sebesar dua puluhan juta rupiah. Lalu menyampaikan kalau langsung melunasi bisa hanya 5 jutaan rupiah. 

Tanpa bermaksud merendahkan posisi si Security tersebut, sayapun memintanya untuk tidak meneruskan penjelasannya. Saya minta untuk bertemu dengan pejabat yang punya kompetensi dibidangnya permasalahan yang mau saya selesaikan. Bukan dengan dia, yang saya tau tugasnya untuk pegamanan. Dan saya tau Bank itu adalah Bank Besar dan punya Sumber Daya Manusia yang lebih dari cukup, sehingga tidak sewajarnya membebankan pekerjaan yang tidak sesuai bidangnya dilimpahkan ke dia. 

Sebaliknya, kalau saya mau menuntut saya merasa dilecehkan. Karena sebagai nasabah tidak mendapat pelayanan yang sebagaimana mestinya. Namun sekali lagi saya masih mencoba untuk menyesuaikan. Hanya, permasalahannya ketika permintaan saya untuk bertemu dengan pejabat yang berkompeten tidak mendapat respons yang positif dari security tersebut. Dengan alasan bahwa prosedur di Bank tersebut adalah seperti itu. 

Tak ayal lagi mendengar jawaban seperti itu membuat saya berang. Karena saya pikir kalau cara-cara biasa tidak akan mampan, dengan nada tinggi saya mengatakan ingin menemui pejabatnya yang berkompeten. Siapa orangnya dan dimana ruangannya. Mungkin karena mendengar suara ribut-ribut itu, salah seorang yang sepertinya karyawan bank tersebut, entah namanya siapa, pejabat atau bukan langsung menghampiri dan menanyakan permasalahannya. Sayapun menjelaskan sesuai apa adanya termasuk tujuan saya untuk apa.

 Lalu si Petugas tersebut meminjam bukti-bukti yang ada pada saya tersebut untuk dicek dulu kondisi yang sebenarnya. Tak kurang dari sepuluh menit, si petugas tadi sudah kembali menemui saya dan menyampaikan informasi, dengan informasi yang sesuai dengan cerita ibu yang meminta bantuan saya tersebut. Lalu meminta saya untuk berkenaan menunggu sekitar lima belas untuk mempersiapkan surat keterangan lunasnya. Informasi tersebut tentu saja membuat saya lega. Ditengah sebelumnya ada informasi yang mengharuskan untuk membayar sebesar 4 jutaan.

**

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun