Jawaban yang keluar adalah sebuah kesamaan yang mungkin sebagai awal kekompakan kita menjadi sahabat pena. Tak ada yang istimewa, persahabatan kita mengalir begitu saja, tanpa ada paksaan sedikit pun. Kita ciptakan persahabatan yang indah selaras dengan kegemaran kita pada menulis puisi.
Seperti halnya sahabat pena, kita bisa bertukar cerita melalui kata-kata yang kita ukir dalam bait-bait puisi bersama melalui chat whatsap. Banyak cerita yang kita curahkan dalam setiap puisi yang kita cipta bersama.
Entah tentang cinta, rindu, gembira, sedih, kecewa, juga nestapa. Kami saling berbagi rasa melalui lirik-lirik puisi yang diikat oleh beragam rima. Kata-kata indah yang tercipta adalah semata demi puisi yang begitu berarti.
Banyak pesan dan kesan yang tersampaikan melalui kolaborasi puisi ini. Kita bisa saling menguatkan jika salah satunya sedang merasa tertekan atau tidak nyaman dengan sebuah keadaan. Kita bisa saling mengingatkan dalam kelupaan atau kesalahan.Â
Ada sebuah syarat dalam persahabatan ini, yaitu jangan baper alias dibawa perasaan. Kita bersahabat pena semata untuk berkarya nyata.
Kita tidak memandang usia, toh perbedaan 10 tahun tidak menjadikan kita canggung untuk menjadi sahabat pena yang bisa berkarya. Bukan itu saja, kita bisa berbagi ilmu dan pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing.
Selama 2 bulan kita fokus berkolaborasi puisi. Dari hari ke hari adalah puisi, dikirim melalui chat whatsap bait per bait. Kemudian kita saling memahami tentang isi puisinya sehingga tahu kemana arah puisi tersebut akan dibawa.
Ketika bait-bait tersusun rapi, kita tarik benang merahnya untuk menjadi judul puisi. Semua kita lakukan bersama-sama dengan hati yang tulus dan penuh suka cita, karena akan tercipta sebuah karya buku kolaborasi puisi.
Puluhan puisi pun telah mencapai target 100 puisi, berhentilah hari-hari berpuisi kita. Selanjutnya berpikir kembali secara bersama, bermusyawarah untuk mufakat, kira-kira buku kolaborasi puisi ini akan diberi nama apa.
Alhasil, "Seindah Kata Selembut Rasa" kita pilih untuk nama buku ini. Bukan hal yang mudah tentunya dalam waktu sesingkat itu bisa menghasilkan sebuah karya yang mudah-mudahan saja dapat diterima di dunia nyata, walau kita hanya sahabat pena di dunia maya.