(Indradi, 2016:4)
Sebagai bahan rujukan bisa dilihat pada "Tirai Hujan 1500 Haiku Indonesia" (Indradi, Arsyad 2016, Banjarmasin, Pustaka Banua)
Referensi lain yang saya baca dari Bukupedia, haiku menyebar ke dunia dalam formatnya yang paling populer, tiga baris dalam hitungan 6-7-5 suku kata.
Haiku mempunyai gaya tersendiri bagi puisi, dimana ungkapan batin terjalin dalam rangkaian kata yang minimalis, sehingga lebih cepat terserap ke dalam ingatan dan merangkai sebuah pemahaman.
Dalam 100 haiku cinta yang dikumpulkan Kurniawan Junaedhi dalam bukunya "Bara Cinta Dalam Sunyi".
Kurniawan Junaedhi sangat piawai menaruh unsur kontemplasi haiku dalam idiom pengucapan pop, hingga kita sering berhadapan dengan haiku yang melayang ringan, namun mengandung liukan imaji yang cukup tajam, seperti ini:
 di antara rintik hujan
terdengar tik-tok hatiku
dan nafas tertahan
atau:
di antara dingin