Mohon tunggu...
Papa Izza
Papa Izza Mohon Tunggu... lainnya -

hanya debu...yang terbawa angin...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

PERJANJIAN

27 Oktober 2010   11:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:03 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuhan..

Senda gurau, canda tawa-MU menemani langkah-langkah bisu

mencari alasan-MU untuk perjanjian itu..

antara syaitan yang terbebaskan, manusia yang tersisihkan

kini..kami mencemburui syaitan

mereka yang berselingkuh dan terang-terangan bercinta dengan syaitan

Tuhan..cabutlah perjanjian itu

syaitan terlalu tangguh dan kuat kini

teramat pintar dan bijak merayu

dinegeri ini..

kami tahu ini bukan bencana, musibah atau malapetaka

semua ini canda tawa-MU yang sangat mengagumkan

bukti kasih sayang berlimpah ruah bagi kami yang kebingungan

gundah, gelisah dengan perjanjian

Tuhan...

kami tengadah mengharap azab

menunduk menatap harap

jangan teruskan perjanjian itu..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun