"Rick, mau minum? Tuh, ada minuman hangat gratis. Mau teh hangat, susu jahe atau kopi?"
Aku menengok ke arah yang dituju David. Terdapat sebuah meja sedang. Di atasnya ada dispenser air yang berisi berbagai jenis minuman hangat. Tapi bukan itu yang menarik perhatianku. Melainkan sebuah layar LED lebar yang menempel pada tembok atasnya.
Sepertinya Mbah Rawa Gumpala memang layak disebut sebagai pebisnis pesugihan digital. Lihatlah bagaimana layar lebar LED itu memperlihatkan caranya melakukan digital marketing. Persis seperti yang kulihat di websitenya.
Ada beberapa slide iklan yang memperlihatkan testimoni mantan pasien-pasiennya. Entah mereka layak disebut sebagai orang kaya atau hanya sebatas pamer.
Mulai dari orang yang membawa gepokan uang ratusan ribu, saldo ATM dengan nilai puluhan milyar, hingga orang yang Selfi dengan Mbah Gumpana di depan sebuah mobil mewah Hennessey Venom GT Spyder produksi tahun 2011. Mobil yang hanya diproduksi 6 unit saja di dunia.
Belum lagi berbagai testimoni video yang ditampilkan. "Saya Luna. Ibu rumah tangga anak tiga yang bangkrut dan ditinggal suami kawin lagi. Setelah mengamalkan berbagai amalan yang dianjurkan Mbah Rawa Gumpala, sekarang saya telah bisa bangkit dan memiliki 15 perusahaan dengan ratusan karyawan."
Luna Maya atau Luna yang biasa nelphon nawarin kartu kredit? Aku menggeleng kepala berkali-kali. Takjub sekaligus bingung.
"Serius, Lu nggak mau minum?"
"Eh, bukan itu maksud gue. Okelah. Gue milih susu jahe aja."
Tanpa komentar apapun, David langsung beranjak dan kembali dengan membawa dua cangkir minuman. Susu jahe untukku, dan kopi manis untuknya.
Apakah semua praktik pesugihan di Gunung Kemukus seperti Kandang Ambyar? Tapi sepertinya tidak. Ketika David memasukkan kata kunci pesugihan Kemukus di internet, website yang pertama muncul di halaman satu google adalah pesugihan kandang Ambyar milik Mbah Rawa Gumpala ini.