Mohon tunggu...
Puji Khristiana
Puji Khristiana Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga 2 anak yang hobi menulis

Bekerja sebagai penulis konten dan blogger

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Pesugihan Digital

8 Februari 2022   15:34 Diperbarui: 8 Februari 2022   15:50 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Betul. Pasien baru ya?"

Aku dan David saling tatap. Kurang setuju disebut pasien. Tapi baiklah. Tidak penting untuk mempermasalahkan sebutan itu.

"Iya. Mau ketemu sama Mbah Rawa Gumpala."

"Sudah daftar via transfer dan WA? Bisa saya lihat notifikasi yang dikirimkan ke WA?"

Aku memperlihatkan sebuah notifikasi yang dikirim admin ke WA. Mas Sugiono terlihat manggut-manggut.

"Silakan masuk dulu. Pasien masih antri."

Aku dan David mengikuti saja langkah Mas Sugiono. Berjalan menuju meja resepsionis. Mengambil nomor antrian.

"Ini nomor antriannya. Monggo, duduk dulu."

Dengan logat medok khas Jawa, Mas Sugiono menunjuk sebuah kursi panjang yang berjejer di ruang tunggu menggunakan jempol tangan kanannya. Tetap sopan dan ramah. Mataku terbelalak saat melihat nomor antrian kami. Nomor 75.

"Mas, yang di dalam ruangan Mbah Rawa Gumpala kira-kira pasien nomor berapa ya?"

"Itu, di layar sudah ada informasinya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun