Mohon tunggu...
puji handoko
puji handoko Mohon Tunggu... Editor - laki-laki tulen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup untuk menulis, meski kadang-kadang berlaku sebaliknya.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ruislag Aset TNI AL-PLN Contoh Runtuhnya Sekat Sektoral

9 November 2020   16:44 Diperbarui: 9 November 2020   17:03 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sisi lain, dengan digunakannya tanah BMN milik TNI AL oleh PLN, maka TNI AL tentu harus mendapatkan aset pengganti yang sebanding. Sebab TNI AL telah mengalah dan bersikap legowo mengedepankan kepentingan nasional. Sikap TNI ini memang layak dipuji.

Dengan ditandatanganinya perjanjian tukar-menukar aset ini, PLN berkomitmen untuk dapat memberikan aset pengganti yang senilai dengan nilai aset tanah BMN milik TNI AL.  Di masa depan sinergi semacam ini akan menjadi contoh yang baik dalam pembangunan Indonesia. Ego sektoral memang selayaknya dihilangkan, sebab itu akan mengganggu jalannya pembangunan.

"Tidak tertutup kemungkinan, jika di kemudian hari pembangunan infrastruktur itu kembali akan membutuhkan lahan milik TNI AL di berbagai daerah Nusantara. Perjanjian tukar-menukar ini, diharapkan dapat menjadi role model bagi TNI AL dan PLN dalam menemukan solusi terbaik bagi kedua belah pihak dalam menjalankan amanahnya membangun Indonesia," ujar Darmawan.

Menurut darmawan, pengadaan lahan menjadi bagian paling menantang dalam proses pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Indonesia. Karena infrastruktur itu harus ada dan membentang mulai dari bibir pantai hingga ke puncak bukit, dari pelosok pedesaan sampai ke jantungnya ibu kota Jakarta.

Sinergi yang baik baru saja ditunjukkan oleh PLN dan TNI AL. Keduanya menyadari bahwa kepentingan negara barada di atas semuanya. Oleh sebab itu, kerelaan untuk melakukan tukar-menukar aset merupakan kewajiban sebagai upaya untuk memajukan bangsa. Wilayah Indonesia yang begitu luas menunggu dibangun jaringan kelistrikan yang kokoh, andal dan merata untuk semua.

Puji Handoko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun