Mohon tunggu...
Pujangga Cinta
Pujangga Cinta Mohon Tunggu... -

Mengukir indahnya kata-kata dengan sapuan tinta airmata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cahaya Doa

23 November 2011   02:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:19 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika malaikat -malaikat sedang bertasbih dari setiap pintu-pintu langit ,

Bergetar sayap-sayap mereka ,

kemudian malaikat -malaikat tersebut mengadu kepada Rabbnya,

"Ya, Allah Ya Tuhan kami, cahaya keindahan apakah yang baru saja melintasi kami,

yang terangnya nyaris sama dengan keindahan wajah-Mu, sehingga sayap-sayap perkasa kami dibuat kaku olehnya ?!

Dari balik singgasana-Nya kemudian Ia berfirman :

"Cahaya itu adalah doa yang diucapkan lidah seorang hamba-Ku yang teraniaya !"...."Keperihan jiwa telah membawa hatinya pada-Ku !"

"Aku bangga kepada jiwa ini !...disaat Aku mengujinya dengan dua jenis rasa lapar..dia selalu bersyukur dan berbaik sangka pada-Ku!"

"Tahukah engkau dua rasa lapar itu ?!",

Yaitu ketika seorang hamba ditimpa oleh siksa kelaparan yang teramat, maka jiwanya berkata pada-Ku :

" Sang Terkasih sedang bertandang dirumah jiwaku, ketukan Tangan kasih Nya menyapa ususku yang selalu suci , maka ketika aku mati, bukan engkau yang mencabutnya, tapi Dia yang menjemput nyawaku disini!"

Lapar kedua ; yaitu saat ia diuji oleh rasa kenyang, maka jiwanya berkata pada-Ku ;

"Yang Maha Pemurah telah memberikan rizkinya yang telah dijatah padaku , maka aku tidak akan merebut diluar selain apa-apa yang telah ada dalam genggamanku,

kemudian hadiah pemberianNya- kubagi lagi pada sesama sebagai rasa syukur ku kepada-Nya !"

"Tahukah ' rizki ' yang hambaku maksud dipenghujung ajalnya ini , wahai malaikat ?!..yaitu sesendok kerak nasi, yang berkuahkan airmata syukur !"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun