Mohon tunggu...
Pujangga Cinta
Pujangga Cinta Mohon Tunggu... -

Mengukir indahnya kata-kata dengan sapuan tinta airmata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cahaya Doa

23 November 2011   02:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:19 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lapar kedua ; yaitu saat ia diuji oleh rasa kenyang, maka jiwanya berkata pada-Ku ;

"Yang Maha Pemurah telah memberikan rizkinya yang telah dijatah padaku , maka aku tidak akan merebut diluar selain apa-apa yang telah ada dalam genggamanku,

kemudian hadiah pemberianNya- kubagi lagi pada sesama sebagai rasa syukur ku kepada-Nya !"

"Tahukah ' rizki ' yang hambaku maksud dipenghujung ajalnya ini , wahai malaikat ?!..yaitu sesendok kerak nasi, yang berkuahkan airmata syukur !"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun