Mohon tunggu...
Pujakusuma
Pujakusuma Mohon Tunggu... Freelancer - Mari Berbagi

Ojo Dumeh, Tansah Eling Lan Waspodho...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Izinkan Kami Pulang ke Pangkuan Ibu Pertiwi

30 Maret 2021   15:55 Diperbarui: 30 Maret 2021   16:46 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ganjar tersenyum menerima kado itu. Bukan karena kadonya. Tapi Ganjar melihat kesungguhan hati Puji untuk kembali mencintai NKRI. Sebuah sikap yang bertolak belakang dari pribadinya, bertahun-tahun lalu.

Puji adalah salah satu dari puluhan eks narapidana terorisme di Jawa Tengah. Membentuk sebuah perkumpulan bernama Yayasan Persadani, Puji dan teman-temannya mencoba mencari jalan pulang usai tersesat di jurang gelap terorisme.

Keputusan yang tidak mudah. Stigma negatif selalu membuat jengah. Namun tekad bulatnya menyingkirkan perasaan itu semua. Apalagi, dukungan penuh dari orang nomor satu di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo membuat mereka lebih semangat melakukan proses reintegrasi sosial.

Ganjar memang pemimpin tegas. Paham-paham radikal dan terorisme ia tebas. Namun ketika ada eks napiter yang ingin kembali ke masyarakat, tangannya terbuka lebar untuk membantu.

Dengan gayanya yang santai, Ganjar memberikan visual-visual humanis tentang proses pendampingan pada eks napiter itu. Kadang diajak ngobrol dan ngevlog bersama. Kadang juga mendatangi tempat usahanya. Sambil guyon, tapi visual itu memiliki banyak arti.

Pernah Ganjar berkunjung ke peternakan lele yang dikembangkan Puji di Genuk Semarang. Ia juga mengunjungi rumah Yusuf, karib Puji di Sri Rejeki Semarang yang juga menggerakkan masyarakat sekitar untuk beternak lele. Di dua tempat itu, ia mengajak masyarakat melihat ketulusan mereka untuk kembali kepada NKRI.

Ganjar juga pernah bertemu dengan anak buah Noordin M Top lainnya, Joko Trihermanto alias Jack Harun. Mantan peracik bom itu, kini beralih profesi sebagai peracik soto di Solo. Sambil nyantai makan soto, Ganjar berusaha membuka pandangan positif masyarakat pada mereka.

Ganjar sadar betul, bahwa stigma negatif masyarakat pada eks napiter masih menghantui. Pandangan itu harus diubah. Memaafkan memang sulit. Tapi memusuhi mereka, justru membuat deradikalisasi akan terlilit.

Jadi Agen Deradikalisasi

Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Itulah yang didapat Ganjar ketika mendampingi para eks napiter itu. Selain membuat mereka lebih tenang kembali pada lingkungan, Ganjar mendapat bonus yang tak terhingga.

Eks napiter itu menjadi agen deradikalisasi Ganjar. Dalam setiap kesempatan, mereka diajak berkeliling untuk sosialisasi bahayanya paham radikal dan terorisme pada masyarakat. Ke kampus, sekolah dan acara-acara resmi lain. Pengalaman dan cara mengatasi paham radikal, dengan gamblang mereka ceritakan agar masyarakat bisa mengantisipasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun