Setelah menyelesaikan buku ini, aku sadar kalau hal yang aku lakukan di beberapa bulan itu sama sekali adalah hal yang begitu merugikan kepribadianku.Â
Dari buku tersebut aku juga belajar kalau bagaimana cara kita memandang sesuatu adalah sejalan dengan bagaimana cara kita memandang semua hal. Aku yakin, hal seperti ini tidak hanya terjadi dan pernah dirasaka olehku.
Jadi aku merasa perlu untuk berbagi dan menuliskan apa yang telah aku baca dan pelajari sebelumnya dengan harapan kamu bisa keluar dari zona negative self-talk seperti apa yang telah aku alami sebelumnya.Â
Dalam tulisan ini aku hendak membagikan sebuah cara ajaib mengakhiri "Negative Self-talk", jadi baca tulisan ini hingga selesai agar kamu mendapatkan insight atas apa yang aku bagikan.
Ketika pertama sadar kalau self-talk negatif itu salah, aku merasa perlu untuk secepat mungkin mengakhiri hal ini sepenuhnya. Namun ternyata, dari buku Limitless aku belajar kalau hal ini tidak benar sepenuhnya.Â
Mengapa begitu? Memang benar self-talk negatif perlu untuk dihentikan, namun jangan sepenuhnya. Hal ini karena diri kita juga membutuhkan kritik di mana bisa memberi cek realitas sehingga bisa menjadi motivasi untuk diri kita menjadi orang yang lebih baik.Â
Contohnya, ketika aku sedang bermalas-malasan, aku akan berbicara dengan diriku dalam pikiran seperti ini, "Ih Puj, kamu males banget hari ini". Maka setelahnya aku akan tersadar kalau benar adanya aku hanya bermalas-malasan hari itu, aku merasa hal tersebut salah dan aku akan berubah menjadi lebih produktif di hari itu.Â
Berbeda dengan apabila aku sama sekali tidak memunculkan "negative self-talk" tadi dalam pikiran, yang ada apa? Sudah pasti aku akan merasa nyaman dan tidak masalah untuk bermalas-malasan seharian.
Di sisi lain, penelitian sebenarnya menujukkan bahwa self-talk yang bersifat negatif juga memiliki keterkaitan dengan tingkatan stress hingga depresi. Jadi, apa yang sebaiknya harus lakukan dengan self-talk negatif yang biasanya tertahan dalam diri kita?Â
Dalam buku Limitless disebutkan bahwa terdapat dua hal yang sebenarnya tidak ingin kamu lakukan, yaitu "Don't fight them" atau jangan lawan mereka, dan "don't fight for them" atau jangan berjuang untuk mereka. Bagaimana maksudnya? Baik, mari fokus pada kalimat pertama, "Don't fight them". Contohnya seperti ini, pernah gak sih kita disugesti dengan kata, yang mana kalimat ini dikatakan berulang-ulang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!