Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mengenal Maladaptive Daydreaming yang Membuat Seseorang Selalu Terjebak dalam Khayalan

18 Mei 2021   09:46 Diperbarui: 21 Mei 2021   01:00 2428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Maladaptive Daydreaming-Sumber: Beauty Journal Sociolla

Kalau kamu sendiri merasa kalau kamu mengalami maladaptive daydreaming, maka tak ada salahnya untuk kamu menemui ahli kejiwaan. Dari sana kemudian, para ahli jiwa akan menentukan derajat keparahan kondisi yang ada pada anda berdasarkan beberapa lima faktor yaitu

Pertama, Isi dan kualitas khayalan kamu.

Kedua, kemampuan seseorang untuk mengontrol khayalan dan paksaan untuk melamun.

Ketiga, tingkat keparahan gangguan yang disebabkan oleh lamunan tersebut.

Keempat, pandangan seseorang tentang kegiatan melamun itu.

Terakhir, kemampuan seseorang untuk terus beraktivitas secara normal meski sering mengalami maladaptive daydreaming.

Tidak ada standar pengobatan khusus untuk penderita maladaptive daydreaming. Meskipun begitu ada beberapa hal yang disarankan oleh dokter untuk meringankan gejala kamu yaitu dengan mengurangi rasa lelah, mencatat pola, memberitahu orang lain, serta terapi. 

Dokter beranggapan bahwa penderita maladaptive daydreaming tidak perlu mengonsumsi obat apapun. Meski demikian, beberapa orang yang mengalami gejala ini merasa terbantu dengan konsumsi obat yang mengandung fluvoxamine. 

Namun, klaim ini baru berdasarkan testimoni indivisual. Pemakaian obat apapun, terutama yang memiliki efek pada psikis kamu sebaiknya hanya dilakukan dengan rekomendasi dan pengawasan dokter.

Itulah tadi sedikit pembahasanku mengenai maladaptive daydreaming. Terakhir, saran yang hendak aku berikan kepadamu kalau kamu mengalami hal ini adalah cobalah untuk sembari mewujudkan apa yang kamu impikan daripada hanya larut dalam lamunan dan tak mengubah apa-apa. Terima kasih sudah membaca, semoga tulisan ini bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun