Kalau kamu sendiri merasa kalau kamu mengalami maladaptive daydreaming, maka tak ada salahnya untuk kamu menemui ahli kejiwaan. Dari sana kemudian, para ahli jiwa akan menentukan derajat keparahan kondisi yang ada pada anda berdasarkan beberapa lima faktor yaitu
Pertama, Isi dan kualitas khayalan kamu.
Kedua, kemampuan seseorang untuk mengontrol khayalan dan paksaan untuk melamun.
Ketiga, tingkat keparahan gangguan yang disebabkan oleh lamunan tersebut.
Keempat, pandangan seseorang tentang kegiatan melamun itu.
Terakhir, kemampuan seseorang untuk terus beraktivitas secara normal meski sering mengalami maladaptive daydreaming.
Tidak ada standar pengobatan khusus untuk penderita maladaptive daydreaming. Meskipun begitu ada beberapa hal yang disarankan oleh dokter untuk meringankan gejala kamu yaitu dengan mengurangi rasa lelah, mencatat pola, memberitahu orang lain, serta terapi.Â
Dokter beranggapan bahwa penderita maladaptive daydreaming tidak perlu mengonsumsi obat apapun. Meski demikian, beberapa orang yang mengalami gejala ini merasa terbantu dengan konsumsi obat yang mengandung fluvoxamine.Â
Namun, klaim ini baru berdasarkan testimoni indivisual. Pemakaian obat apapun, terutama yang memiliki efek pada psikis kamu sebaiknya hanya dilakukan dengan rekomendasi dan pengawasan dokter.
Itulah tadi sedikit pembahasanku mengenai maladaptive daydreaming. Terakhir, saran yang hendak aku berikan kepadamu kalau kamu mengalami hal ini adalah cobalah untuk sembari mewujudkan apa yang kamu impikan daripada hanya larut dalam lamunan dan tak mengubah apa-apa. Terima kasih sudah membaca, semoga tulisan ini bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H