Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Tentang Ruminasi, Sulitnya Berhenti Memikirkan Hal yang Tak Pasti dan Membuat Sakit Hati

8 Mei 2021   09:42 Diperbarui: 8 Mei 2021   09:45 2353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

" Nolen-Hoeksema mengatakan bahwa para ruminator akan kembali menarik diri, dan bahkan memusuhi orang-orang yang telah mencoba membantu mereka. Mereka akan berpikir: 'Kenapa orang-orang itu menelantarkan saya, kenapa mereka begitu kritis terhadap saya?"

Masih berbicara seputar gender, terdapat riset lain yang tertera dalam NCBI pada tahun 2013. Judul dari riset yang dilakukan tersebut adalah 'Gender Differences in Rumination: A Meta-Analysis'. Disana membahas mengenai perbedaan yang mendasari antara ruminator laki-laki dan perempuan. 

Berdasarkan hasilnya, ruminator pria cenderung lebih fokus pada emosi daripada perasaan sedih yang muncul ketika ia mengalami ruminasi. Biasanya gejalanya adalah usaha mereka untuk mengalihkan rasa sakit dan pikirannya melalui hal-hal yang destruktif alias merusak mereka. Seperti halnya contoh yang sempat aku sebutkan di awal yaitu mengkonsumsi alkohol secara berlebih atau yang ekstrem adalah melakukan tindakan bunuh diri. 

Sedangkan pada perempuan, untuk menyalurkan emosi negatif yang dirasakan, biasanya ia sendiri akan menangis secara terus menerus, melamun, dan terjebak dalam kebingungan yang mendalam. Itulah mengapa, perempuan memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami depresi daripada laki-laki. Sebenarnya hasil riset ini juga pernah dilakukan oleh Nolek-Hoeksema, namun ia berpendapat apabila memgacunya pada perbedaan diatas, maka ini terjadi karena faktor budaya bukan karena gender. 

Tentu saja, siapa yang ingin hal seperti ini terus meliputi hidup kita atau orang-orang terdekat yang kita kenal. Meskipun benar tidak mudah untuk menghadapi ruminasi, tetapi bukan tidak mungkin apabila kita mencoba melakukan pengobatan secara serius hal ini dapat teratasi. Kembali mengacu pada riset yang dilakukan oleh Nolen-Hoeksema bersama rekannya dari Stanford University, Sonja Lyubomirsky, keduanya memberikan cara-cara agar ruminator dapat meminimalisir atau bahkan terlepas dari ruminasi yang mereka alami. Adapun macam-macamnya adalah sebagai berikut,

Pertama, melakukan tindakan-tindakan kecil untuk mengalihkan perhatian.

Kedua, melepaskan hasrat untuk meraih tujuan yang tidak menyehatkan, kecil kemungkinan atau bahkan tidak mungkin untuk tercapai.

Ketiga, mengalihkan pikiran untuk meningkatkan harga diri.

Keempat, menekan pikiran negatif serta ekspektasi berlebih terhadap sesuatu atau seseorang.

Kelima, memikirkan dengan matang mengenai skenario paling buruk dari tindakan yang kamu lakukan.

Keenam, kamu perlu untuk memahami pemicu apa saja yang membuat dirimu merasa tertekan dan berusaha untuk tenang ketika perasaan tersebut muncul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun