Mohon tunggu...
Puja Nor Fajariyah
Puja Nor Fajariyah Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Kia Ora! Find me on ig @puja.nf

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Artikel Utama

"Rhotascim", Berbicara dan Berbahasa Juga Ada Seninya

25 Februari 2021   13:41 Diperbarui: 1 Maret 2021   14:16 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah Rhotascim bisa diatasi?
Sebenarnya, memang bisa. Orang-orang yang mengalami rhotascim memerlukan yang namanya terapi dan latihan khususnya dalam pelafalan huruf-huruf yang menurut mereka cukup sulit untuk dilafalkan. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah usia ketika melakukan terapi tersebut. 

Kalau kita sudah rhotascim sejak lama dan baru mau terapi saat usia tiga puluh tahunan, maka tentu saja bukan tidak bisa namun akan sedikit sulit untuk memulihkannya. 

Sebisa mungkin, orangtua dan guru harus dapat mendiagnosa ketika dirasa anak atau murid mereka mengalami salah satu gangguan dalam berbicara atau perkembangan bahasanya. Dan, dengan mengetahui apa yang salah, maka orang tua dan guru bisa dapat mengatasi permasalahan tadi.

Salah satu hal positif yang bisa kita ambil dari rhotascim ini adalah fakta bahwa dalam hal berbicara dan berbahasa memang ada seninya.Tidak semua orang memiliki cara berbicara dan berbahasa yang sama. Meskipun memiliki maksud yang sama, bisa jadi cara berbicara atau bahasa yang dikeluarkan oleh antara orang yang satu dengan lain adalah berbeda.

Memang, menjadi berbeda dari kebanyakan orang seringkali membuat orang-orang rhotascim merasa insecure atau tidak percaya diri dalam beberapa kesempatan. 

Seperti halnya takut untuk berbicara di depan umum karena khawatir ditertawakan, dianggap aneh ketika berbicara, atau enggan karena alasan yang tidak jelas. Dan tentu saja dengan adanya kekhawatiran seperti ini , maka bukan tidak mungkin rhotascim juga erat kaitannya dengan kesehatan mental si orang tadi.

Angkie Yudistia- Seorang Rhotascim sekaligus Penyandang Disabilitas yang Menjadi Staff Khusus Milenial Presiden Joko Widodo di Bidang Sosial (Sumber:JPNN.com)
Angkie Yudistia- Seorang Rhotascim sekaligus Penyandang Disabilitas yang Menjadi Staff Khusus Milenial Presiden Joko Widodo di Bidang Sosial (Sumber:JPNN.com)

Padahal, banyak sekali tokoh publik atau bahkan salah satu Staff kepresidenan kita yang seorang rhotascim. Ia adalah Angkie Yudistia. Bahkan selain rhotascim, Angkie juga seorang penyandang Disabilitas. 

Namun, ia percaya diri dengan apa adanya dirinya dan menjadikan perbedaan yang ia miliki sebagai batu loncatan untuk membuktikan kalau menjadi berbeda bukan tidak boleh untuk menjadi luar biasa.
Kalau kamu seorang rhotascim, maka percaya dirilah.

Tidak apa-apa merasa sulit melafalkan beberapa huruf, namun jangan sampai membuat rasa percaya dirimu surut. Tidak apa-apa menjadi berbeda, karena kamu menjadi unik dengannya. Kalau kamu adalah orang yang sering memandang orang rhotascim dengan sebelah mata, maka mulai dari sekarang cobalah untuk membuka mata.

Berhentilah fokus pada titik-titik yang kamu anggap berbeda, karena dengan kamu hanya fokus ke titik-titik itu saja, kamu menjadi lengah dan tidak sempat memandang titik sempurna yang lainnya. Semoga tulisan ini bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun