Indah bukan? Hanya dengan mencintai dan menyembuhkan luka anak dalam diri kita, kita bisa mulai mencintai diri dan orang lain lebih tulus. Rekonsiliasi dengan anak dalam diri kita membantu kita melepas borgol derita masa lalu dan berbahagia di masa kini.Â
Aku percaya, setiap luka pasti ada obatnya. Aku percaya setiap sakit, ada masa sembuhnya. Tak apa terjebak dalam luka dan sakit sementara. Yang penting, jangan berlama-lama untuk mengusir mereka dalam bilik kepribadian kita. Setiap manusia, perlu tumbuh dan berpikir dewasa. Jangan biarkan, hidup berjeda bahagia hanya sebab terjebak dalam balada trauma.
Siapapun kamu yang membaca tulisan ini, aku tak tahu apakah kamu terluka atau baik-baik saja. Aku tak tahu masa lalumu penuh tangis atau justru tawa. Tapi yang pasti, bila kamu terluka berdamailah sekarang dengan ia yang bersembunyi dalam kepribadianmu. Ajak ia berdamai, gandenglah, dan katakan, "Yuk kita bisa mendewasa bersama!"
Semoga tulisan ini bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H