Â
Pagi melirik, siang berbisik
Sore menelisik, malam pun,
Terusik
Tak ada ketenangan
Tak ada kedamaian
Dunia semakin memuakkan
Hati para lakon drama tanpa perasaan
Mencipta latar penuh kekacauan
Aman, damai, permai?
Sebatas buai
Kerinduan tak tertuai
Tak ubah karya belum selesai
Bangun, kaum dua ribuan!
Katanya, ini masa kolonimu untuk lari ke depan
Menyibak dinamika kebodohan
Menguak tabir kekejaman,
Tembok kemunafikan
Katanya, kurang ahsan,Â
Bila terus menyalahkan
Nyatanya, fakta menjelentrehkan
Ini hanya,
Kerinduan perihal aman
Yang tak memiliki tuan
Kerinduan tentang damai
Kerinduan akan permai
Sekedar rindu tak bertuan
Malang, 12 Maret 2020
-Puja nf.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!