Mohon tunggu...
Chinta Lintang
Chinta Lintang Mohon Tunggu... -

Ku adalah sebuah ironi yg mencoba masuk dalam demensi hati...\r\nMengubah bait-bait nadi menjadi sebuah puisi..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi luka ku

11 Maret 2015   05:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:50 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Gimana ku bisa mengikhlaskan semua ini..
Sementara DIA menikah dengan orang yg dulu DIA bersumpah tak akan menikahinya..

Sungguh menyakitkan...!

Cinta yg aku nantikan selama ini
Hanya untuk DIA khianati...

Tapi ingatlah Chinta..

Jangan sampai ketidakihlasan ini..
Ku bawa sampai di liang kubur..
Ku cuma gak mau ini akan menjadi kutukan buat mu yg tak bisa di ukur..

TAK MAMPU MENGIKHLASKAN

Hitam kelap malam berjalan pelan
Rembulan kian kelam berlahan menahan bersama rintiknya hujan..

Bersama alam ku bersenandung adakah dia yg ku sayang masih melilit kerinduan
Rasa yg kian lama menjalar dalam tumpuan akhirnya telah mengikat pernikahan..
Fundasi penantian yg bangun dengan darah ketulusan
Akhirnya kau robahkan dengan sekali hentakan...

Achhhh.....guncang ku belari mencari hati tak dapat ku temui
Lantang ku caci maki tak dapat terobati
Kau yg ku cintai akhirnya menghianati...

Pecah berserak muak luluh hati mengadu arak
Tak tahan letih meronta benamkan rasa terpatri perih
Teringat janji-janji manis yg pernah kau ucap..

Chinta...

Masih ingatkah kau...!

Saat kau ucapkan sebaris kata
bahwa ku tak akan menikah ama dia..

Dan masih ingatkah kau...!

Saat kau berikrar pada ku
Bahwa kau akan hidup dengan ku walau dunia menjungkir balikan rasa mu...

Tapi APA.....!

Inilah bukti nyata kesombongan mu...
Kau jilat ludah mu sendiri di depan mata ku..
Kau rajam mulut mu dengan kebohongan mu..
Kau pahat hati mu dgn ukiran-ukiran dusta mu...

Kadang resah harap ku terpendam marah
Tinggalkan hilang terjang lara Hanyut hingga terbawa amarah...

Chinta...

Hati ini begitu bersih kenapa kau campur bakteri
Murninya nadi kenapa kau taburi pecahan duri
Hingga terinpeksi karena janji yang teringkari..

Lihatlah...

Kini duka ku mengerang..
Cinta ku terhantam..
Luka ku menganggah..
Hati ku memar..

Kau paksa aku tuk mengunyah api membara
Kau paksa aku tuk menjilat dusta
Racun cinta yang kau suguhkan dalam wadah janji setia..

Semunya percuma..!

Yang telah ku semai cinta akhirnya yang ku tuai hanyalah dusta..

Kenapa kau tega....!

Ku tak butuh tanggisan mu..
Ku tak butuh penyesalan mu..
Ku tak butuh kasihan mu..

Yg aku butuhkan kesetian mu
Bukan skenario permainan mu...

Ku tulus mencintai mu
Ku tunggu penantian mu di tiap dinggin membeku..

Ku hempas datangnya cinta demi tali kesetiaan
Tapi dengan MUDAHNYA kau mengikat tali pernikahan..

Tertawalah sayang..
Tertawalah sepuas hati mu..

Ya Allah sakit banget...
Bantu aku tuk mengikhlaskan semua ini..

Ku caba hapus semua rasa perih tiap masa
Semua percuma tetap tak bisa..

Ya Allah kenapa ku sukar mengikhlaskan semua ini..

Mungkinkah ku terlalu cinta..
Mungkinkah luka yg membuat ku tak terima
Ataukah dusta yg selalu menyelubung jiwa..

Miris jantung ku teriris
Mesti dalam rinay gemiris ku selalu menggemis
Mesti dalam hamparan langit ku selalu menjerit sakit..

Maafkan ku Chinta..
Jika ku tak bisa mengikhlaskan semua ini...
Semua ini juga karena penantian yg telah kau khianati...

Entah sampai kapan luka ini akan berlalu..

Jangan sampai ketidakihlasan ini ku bawa sampai di liang kubur
Ku cuma gak mau ini akan menjadi kutukan buat mu yg tak bisa di ukur...

Love story penantuan chinta lintang
Karya : Chinta Lintang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun