Mohon tunggu...
Chinta Lintang
Chinta Lintang Mohon Tunggu... -

Ku adalah sebuah ironi yg mencoba masuk dalam demensi hati...\r\nMengubah bait-bait nadi menjadi sebuah puisi..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi luka ku

11 Maret 2015   05:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:50 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masih ingatkah kau...!

Saat kau ucapkan sebaris kata
bahwa ku tak akan menikah ama dia..

Dan masih ingatkah kau...!

Saat kau berikrar pada ku
Bahwa kau akan hidup dengan ku walau dunia menjungkir balikan rasa mu...

Tapi APA.....!

Inilah bukti nyata kesombongan mu...
Kau jilat ludah mu sendiri di depan mata ku..
Kau rajam mulut mu dengan kebohongan mu..
Kau pahat hati mu dgn ukiran-ukiran dusta mu...

Kadang resah harap ku terpendam marah
Tinggalkan hilang terjang lara Hanyut hingga terbawa amarah...

Chinta...

Hati ini begitu bersih kenapa kau campur bakteri
Murninya nadi kenapa kau taburi pecahan duri
Hingga terinpeksi karena janji yang teringkari..

Lihatlah...

Kini duka ku mengerang..
Cinta ku terhantam..
Luka ku menganggah..
Hati ku memar..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun