Kedua anting itu membuat pemiliknya menjadi semakin cantik. Oleh karena itu, saudari putri itu merasa iri dengan rupa cantik dari sang putri. Hingga saat ini, putri itu terus mencari-cari kedua anting miliknya di telinga orang lain. Makanya nyamuk itu berisik sekali di kuping kita karena sang putri selalu menangis mencari kedua anting kesayangannya, Ndok.. kasian ya.."
Aku tertegun mendengar cerita Nenek tentang seekor nyamuk itu. Sungguh kasian sekali putri itu, bertahun-tahun ia tak kunjung menemukan kedua anting miliknya. Apalagi ia harus berkeliling di telinga manusia hanya pada saat malam hari agar manusia tidak mengetahui keberadaanya. Atau, sang putri terlalu malu untuk menunjukkan rupa nya sebagai mahluk bertubuh mungil itu.Â
Aku kembali memandangi sekumpulan nyamuk yang beterbangan kesana-kemari karena bau dari asap obat nyamuk itu. Aku merasa kasihan karena pasti tidak ada yang tau keberadaan anting-anting milik sang putri hingga sekarang. Semoga kedua anting milik putri itu segera ditemukan batinku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H