Mohon tunggu...
Prycilia Grace Nicole Suoth
Prycilia Grace Nicole Suoth Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Massa dan Digital

Penulis pemula yang mencoba peruntungannya di dunia digital. Kritik dan saran akan sangat berarti bagi saya. Selamat membaca! | e-mail: pgracens@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kebenaran Pahit "The Vow" (2012): Pernikahan Tak Selalu tentang Bahagia

15 Desember 2020   11:17 Diperbarui: 22 Agustus 2021   18:46 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kecenderungan budaya seorang individu akan berpengaruh pada faktor lain dalam kehidupannya.

Selain itu, saya juga akan menyinggung mengenai teori Marxisme dalam film The Vow.

Marxisme dicetuskan oleh Karl Marx terkait kekhawatirannya mengenai sistem ekonomi, politik, dan sosial di masyarakat. Marxisme lahir sebagai tanda penolakan terhadap adanya pembagian kelas oleh sistem kapitalisme.

Analisis Teks pada Film

Untuk menghubungkan teori-teori di atas dengan film The Vow dan Stuck In Love, saya akan menggunakan metode analisis teks.

Analisis Teks menurut Pawito adalah cara untuk memahami makna atau pesan komunikasi dibalik sebuah teks secara tekstual maupun kontekstual.

The Vow (2012)

  • Adegan 1: Paige kembali ke apartemennya bersama Leo

Adegan 1, Sumber: Tangkapan Layar
Adegan 1, Sumber: Tangkapan Layar
Dalam adegan ini, terdapat hal pertama yang menimbulkan masalah dalam hubungan Paige dan Leo. Paige merasa kesal terhadap Leo karena telah mengundang teman-teman mereka (yang tidak dikenal Paige karena cedera otaknya) untuk menyambut kepulangannya. Paige bahkan mengatakan bahwa berada di apartemen tersebut bersama Leo adalah hal yang sulit diterima. Hal ini menunjukkan individualisme dari diri Paige dengan hanya memikirkan perasaannya sendiri dan tidak menghargai usaha Leo untuk membuatnya bahagia.
  • Adegan 2: Leo mengajak Paige untuk melihat studio pahat milik Paige

Adegan 2, Sumber: Tangkapan Layar
Adegan 2, Sumber: Tangkapan Layar
Dalam adegan ini, mulai muncul sikap individualisme dari Leo yang turut memperkeruh hubungannya dengan Paige. Leo membentak Paige karena kerap kali menghindar dan menahan diri setiap Leo berusaha untuk membantu memulihkan ingatan Paige. Kemarahan Leo dalam adegan ini menunjukkan bahwa ia tidak bahagia dengan situasi rumah tangganya saat itu.
  • Adegan 3: Makan malam pertama Leo dan Paige di kediaman orangtua Paige

Adegan 3, Sumber: Tangkapan Layar
Adegan 3, Sumber: Tangkapan Layar

Dialog pada gambar di atas dilontarkan oleh calon adik ipar Paige dan Leo, ketika menanggapi pekerjaan Leo sebagai pemilik studio rekaman. Sikap tersebut menunjukkan langgengnya ketimpangan kelas sosial di masyarakat.

  • Adegan 4: Pernikahan adik Paige

Adegan 4, Sumber: Tangkapan Layar
Adegan 4, Sumber: Tangkapan Layar

Dalam adegan di atas, kembali terlihat diskriminasi perbedaan kelas. Kali ini, ayah Paige mendesak Leo untuk menceraikan Paige karena kondisi ekonomi Leo. Leo dianggap tidak akan mampu menghidupi Paige dan gaya hidup yang dimilikinya.

  • Adegan 5: Kekecewaan Leo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun