Mohon tunggu...
Adityanto
Adityanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Slow Journey

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Revitalisasi Pasar Pagi Samarinda : Pentingnya Partisipasi Pedagang dalam Mencapai Keberhasilan Ekonomi Lokal

16 Desember 2024   01:07 Diperbarui: 18 Desember 2024   02:08 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://korankaltim.com/read/ekobis/69436/pembangunan-pasar-pagi-samarinda-ditarget-delapan-bulan-didesain-menjadi-pusat-perbelanjaan-grosir

Untuk memastikan keberhasilan revitalisasi Pasar Pagi, pemerintah kota Samarinda harus melibatkan pedagang dalam setiap tahap perencanaan dan pelaksanaan. Banyak kota di dunia telah mengimplementasikan kebijakan yang melibatkan pedagang dalam perencanaan pasar, seperti yang dilakukan di Medelln, Kolombia, yang membentuk komite perencanaan pasar yang terdiri dari pedagang, pemerintah, dan masyarakat. Ini memungkinkan keputusan yang diambil lebih mencerminkan kebutuhan dan harapan pedagang. Selain itu, di Singapura, pasar tradisional dikelola oleh pedagang yang terlibat dalam operasional dan pengambilan keputusan, yang turut menjaga kualitas dan keberlanjutan pasar. Oleh karena itu, pemerintah Samarinda dapat mengadopsi pendekatan ini dengan membentuk komite perencanaan yang melibatkan pedagang, mengadakan diskusi terbuka, dan menyediakan saluran komunikasi yang jelas melalui pertemuan atau platform daring untuk mendengarkan masukan mereka. Ini akan memastikan bahwa pedagang merasa dihargai dan terlibat langsung dalam proses perubahan yang menyangkut kehidupan ekonomi mereka. 

Revitalisasi Pasar dengan Perhatian pada Kebutuhan Infrastruktur dan Aksesibilitas

 Penting bagi revitalisasi Pasar Pagi untuk tidak hanya berfokus pada pembangunan fisik pasar, tetapi juga pada infrastruktur dan aksesibilitas yang memadai bagi pedagang dan pelanggan. Di berbagai negara, seperti kota Bangkok dan Tokyo, revitalisasi pasar tradisional dilakukan dengan memperhatikan kemudahan akses, ketersediaan lahan parkir, dan fasilitas umum lainnya. Di Bangkok, contohnya, peningkatan fasilitas umum dan akses transportasi sangat diperhatikan untuk mendukung kelancaran operasional pasar. Pemerintah Samarinda dapat mengambil langkah serupa dengan merencanakan lokasi relokasi yang mudah dijangkau baik oleh kendaraan umum maupun pribadi. Tersedianya fasilitas parkir yang memadai dan perbaikan aksesibilitas ke pasar akan memastikan bahwa baik pedagang maupun pengunjung dapat mengakses pasar dengan nyaman, yang pada akhirnya akan meningkatkan kuantitas kunjungan dan potensi pendapatan bagi para pedagang. 

Pelaksanaan Relokasi dengan Perencanaan yang Matang dan Memperhatikan Kebutuhan Pedagang

 Proses relokasi pedagang ke pasar yang baru harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan memperhatikan kebutuhan spesifik mereka. Dalam contoh revitalisasi pasar di kota Copenhagen dan Melbourne, perencanaan dilakukan dengan melibatkan pedagang dalam memilih lokasi baru dan memastikan bahwa relokasi tidak mengganggu operasional mereka. Pemerintah kota Samarinda perlu memastikan bahwa lokasi relokasi yang dipilih benar-benar sesuai dan memenuhi kebutuhan pedagang, seperti akses yang mudah dan lingkungan yang mendukung kegiatan perdagangan. Proses ini harus dilakukan dengan memperhitungkan potensi pengunjung dan fasilitas yang memadai, serta memberi waktu yang cukup bagi pedagang untuk beradaptasi dengan perubahan yang ada. Dengan demikian, kebijakan relokasi yang bersifat menyeluruh dan terencana dengan baik akan memastikan bahwa pedagang-pedagang tetap dapat mempertahankan mata pencaharian mereka meskipun adanya perubahan besar dalam struktur pasar. 

Meningkatkan Citra Pasar Tradisional dengan Pendekatan yang Berkelanjutan

 Revitalisasi Pasar Pagi juga harus diimbangi dengan upaya untuk mengubah stigma negatif terhadap pasar tradisional. Pasar tradisional sering kali dipandang kurang bersih dan teratur, yang menyebabkan pelanggan dari kalangan menengah ke atas enggan berkunjung. Kota-kota seperti Seoul dan Mexico City telah berhasil mengubah citra pasar tradisional dengan pendekatan yang berkelanjutan, baik melalui peningkatan kebersihan, desain yang lebih modern, maupun kampanye pemasaran yang melibatkan masyarakat. Pemerintah Kota Samarinda dapat mengimplementasikan kampanye pemasaran yang menyoroti nilai tradisional pasar serta memperkenalkan perbaikan fisik dan fasilitas yang lebih modern untuk menarik pengunjung dari berbagai kalangan. Dengan perubahan citra pasar yang lebih positif, pasar tradisional akan menjadi lebih menarik dan mampu bersaing dengan pasar modern. 

Penilaian dan Evaluasi Berkala Pasca Revitalisasi

 Agar proses revitalisasi tetap berjalan sesuai harapan, pemerintah kota Samarinda perlu melakukan monitoring dan evaluasi berkala setelah relokasi pasar selesai. Seperti yang diterapkan di Barcelona, evaluasi secara rutin terhadap keberhasilan revitalisasi pasar sangat penting untuk menilai apakah kebijakan yang diterapkan telah memenuhi tujuan yang diinginkan. Pemerintah dapat mengadakan forum evaluasi yang melibatkan pedagang untuk mendapatkan masukan langsung mengenai aspek-aspek yang perlu diperbaiki. Evaluasi yang transparan dan partisipatif ini akan memungkinkan pemerintah untuk melakukan penyesuaian kebijakan atau infrastruktur jika diperlukan, dan memastikan bahwa revitalisasi pasar tidak hanya berdampak positif dalam jangka pendek, tetapi juga berkelanjutan dalam jangka yang panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun