Mohon tunggu...
Helmi Mubarok
Helmi Mubarok Mohon Tunggu... Guru - Guru

Manusia seharusnya tidak lepas dari perannya sebagai manusia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Yahudi dari Masa ke Masa

1 September 2024   15:54 Diperbarui: 1 September 2024   15:59 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

            Dan  Human Rights Watch dan Oxfam mengutuk penggunaan kelaparan oleh Israel sebagai senjata perang. Dan Borrell melaporkan bahwa Penduduk Gaza menghadapi " bencana akibat ulah manusia " atau "man-made disaster". Tidak lain bencana kelaparan itu memang sengaja didisain oleh mereka untuk menyiksa rakyat Palestina. Fenomena yang membuat kita meneteskan air mata adalah saat kita dengan nikmat menyantap menu berbuka di meja makan kita, sedangkan warga Palestina di Gaza saat itu berbuka puasa selama Ramadhan dengan sisa sampah dan jumbai rumput.[4] 

 

            Pada tanggal 29 Desember 2023, Afrika Selatan mengajukan Permohonan ke ICJ yang menuduh Negara Israel melanggar Konvensi Genosida 1948, antara lain dengan "the starvation of civilians as a method of warfare" atau "kelaparan terhadap warga sipil sebagai metode peperangan". Stephen Devereux, Julian May dan Carla Bernardo menyebutkan bahwa "Kelaparan adalah salah satu strategi paling biadab yang digunakan untuk berperang. Hal ini digunakan untuk membunuh secara perlahan, untuk menghancurkan secara emosional, dan pada akhirnya untuk melenyapkan. Membatasi akses masyarakat terhadap makanan dan air, dan membiarkan mereka tertatih-tatih di ambang kelaparan dan kelaparan, akan menimbulkan konsekuensi yang mengerikan dan tidak dapat diubah yang akan bertahan hingga generasi mendatang."[5]

 

            Sebelum pengepungan terakhir ini, 80% penduduk Gaza sudah bergantung pada bantuan kemanusiaan sebagai sumber utama pangan dan nutrisi. Kini, ketika toko roti, dapur umum, dan pasar makanan dibom, keran air mengering, tanaman hancur, dan akses terhadap bantuan pangan internasional ditolak, rakyat Palestina dibuat sangat menderita dan dihancurkan berkeping-keping.

 

            Lebih dari 2.000 tahun yang lalu, Sun Tzu menulis dalam The Art of War tentang keterkaitan antara perang dan makanan. Julius Caesar diyakini menggunakan kelaparan sebagai senjata perang. Di Afrika Selatan, Shaka menggunakan taktik "scorched-earth" atau "bumi hangus" dalam kampanye militernya, seperti yang dilakukan Inggris selama Perang Afrika Selatan.

 

            Dan Pada masa Perang Dunia II, Nazi Jerman melaksanakan "Der Hungerplan". Dengan memblokade kota-kota seperti Leningrad, penduduknya mengalami kelaparan berkepanjangan, yang mengakibatkan kematian sedikitnya satu juta warga sipil (dan yang paling banyak tewas saat itu adalah bangsa Yahudi).

 

Arsip foto RIA Novosti / Commons Wikimedia.
Arsip foto RIA Novosti / Commons Wikimedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun