Mohon tunggu...
Yusuf L. Henuk
Yusuf L. Henuk Mohon Tunggu... Ilmuwan - GURU BESAR di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) - TARUTUNG 22452 - Sumatera Utara, INDONESIA

GURU BESAR di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) - TARUTUNG 22452 -- Sumatera Utara, INDONESIA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Nenek Moyang Orang Rote Berasal Dari Bangsa Yahudi

1 Mei 2015   07:03 Diperbarui: 10 November 2015   09:33 11602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 


    1. ROTEANAKAI: Anakai, Hoan, Ranoh, Ballo, Nes, Rili, Mada;

 


    1. ROTETUTUDILA: Dekuana, Lau, Amaia, Bolak, Bakuama, Bafi, Mores, Lio, Poy, Lerek, Meno, Leli, Mean.

       

      Berdasarkan catatan sejarah, sekitar tahun 1941, Gubernur Belanda dari Makasar mengunjungi Rote dan mengumpulkan semua raja dan tua-tua di Rote. Kemudian mereka disuruh oleh Gubernur untuk mencari nama lain yang lebih baik dari nama “Rote“. Kemudian mereka mencari nama lain dengan didasarkan pada fakta sejarah bahwa ketika Belanda dan Portugis datang ke Pulau Rote tidak pernah terjadi peperangan, sehingga mereka putuskan tidak menggunakan nama “Rote“ lagi, tetapi menjadi “Ne do Lino“, artinya “Aman, teduh dan tidak ada perang“. Namun nama „“Rote“ atau “Rote do Kale“ tetap saja digunakan dalam pantun ketika mereka menyambut kedatangan sang Gubernur Belanda seperti terkutip di bawah ini:

      Nai fai kia dalen

      Do nai ledo kia tein

      Ana lena ri mai

      Ma ana susi nafa mai

       

      Ana losa Ne do Lino o’en

      Nduku Rote do Kale daen

      Mai dongge ana ma Kale

      Ma mai mete ina falu Rote

       

      Hu ndia dei de anama Rot‘e‘ rama hena

      Ma ina fatu Kale raka bani

      Ela leo bena Merah Putih dadi neu tui le

      Ma Merah Putih dadi neu bau dano

       

      Fo ela leo bena

      Tui le naslake na hele dano

      Ma bau dano na saengga na hele le

      Fo pee‘ le leo babi ma ni o’e leu tama

      Artinya:

      Pada saat ini

      Di hari ini

      Ia mengarungi lautan

      Menembusi ombak dan gelombang

       

      Ia telah tiba ditanah Ne do Lino

      Ia telah tiba di tanah Rote do Dale

      Datang menjengguk semua piatu di Kale

      Datang melihat semua janda di Rote

      Karena itu anak-anak piatu Rote

      Dan wanita-wanita balu Kale berharap

      Supaya Merah Putih menjadi pohon perlindungan

      Dan Merah Putih menjadi sandaran

      Agar supaya

      Pohon perlindungan itu tetap berdiri pada tempatnya

      Dan tiang sandaran itu tetap tegak pada tempatnya

      Supaya bala dan rakyat, balu dan piatu dapat berlindung

      Dan bernaung (Gyanto, 1958: 106-107).

      Singkatnya, suku Rote dan Sabu seasal dengan suku Belu berasal dari Pulau Seram, dan khusus bahasa dan kebudayaan suku Rote sama dengan suku Belu, hanya suku Rote mempunyai unsur bahasa Melayu yang lebih kuat daripada suku Belu (http://janssen-sayangku.blogspot.com/2012/05/asal-usul-suku-belu.html), sehingga semua bersama orang Maluku yang kini berkebangsaan Indonesia, tetapi memiliki nenek moyang sama, berasal dari bangsa Yahudi ***

      Sumber kutipan:

      Y.L. Henuk dan L. Haning (2015). Rote Mengajar Punya Cerita. Penerbit Lembaga Penelitian Universitas Nusa Cendana, Kupang.

      *) Guru Besar di Fakultas Peternakan, Universitas Nusa Cendana, Kupang, NTT, INDONESIA.

       

       

       

      PAUL A. HANING MENANGGAPI : “http://paulahaning.blogspot.co.id/2015/07/nenek-moyang-orang-rote-adalah-orang.html

       

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun