Mohon tunggu...
Priyasa Hevi Etikawan
Priyasa Hevi Etikawan Mohon Tunggu... Guru - Guru SD || Pecinta Anime Naruto dan One Piece

Penulis buku Asyiknya Menjadi Penulis Pemula (2023) | Antologi 1001 Kisah Guru (2023)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengayuh di Antara Dua Paradigma: Guru Kognitif Vs Guru Kreatif

14 April 2024   16:42 Diperbarui: 15 April 2024   07:48 1102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sosok guru di kelas | Sumber: Dokpri

Tentu sebisa dan semampu guru itu sendiri. Banyak jalan menuju roma, banyak cara dan akal untuk mencapai sebuah tujuan. Yang terpenting apapun caranya dalam mencapai tujuan yang diharapkan haruslah tetap berpegang teguh pada nilai-nilai etika dan moral. Moralitas itu harus tetap dijaga.

Ada ujar-ujar lama: guru kencing berdiri murid kencing berlari. Apapun yang dilakukan guru akan ditiru oleh murid-muridnya. Guru yang rajin membuat video jogad-joged tanpa tujuan jelas misalnya, akan dicontoh muridnya dengan lebih vulgar lagi. Jangan salahkan murid semakin liar karena bisa jadi ia belajar dari lingkungannya. Termasuk dari gurunya sendiri.

Jadi, menjadi guru kognitif dan guru kreatif merupakan satu kesatuan nafas tak terpisahkan. Guru sudah selayaknya memiliki tingkat kognitif (baca: kecerdasan) yang tinggi.

Sebagaimana itu juga guru haruslah memiliki jiwa kreativitas yang kental. Karena ini saling melengkapi dan saling menguatkan. Unsur kognitif adalah pada domain otak kiri (logika dan rasional) sementara kreativitas adalah domain otak kanan (inovasi, kreasi dan seni).

Semoga para guru tidak terjebak pada dikotomi-dikotomi yang bisa mereduksi peran dan eksistensi guru itu sendiri. Sebagaimana doktrin dalam aliran pendidikan humanistis bahwa setiap orang itu unik dan membawa bakat serta minatnya masing-masing.

Demikian pula pribadi sang guru yang membawa karakteristik serta memiliki keunikannya masing-masing. Jangan pernah lelah dan jangan pernah menyerah untuk menginspirasi bangsa ini wahai para guru Indonesia. Kemajuan peradaban bangsa dan negara ini ada di pundak para guru hebat Indonesia.

Tetap semangat dan salam blogger persahabatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun